Ketebalanpenjerap yang paling sering dipakai ialah 0,5-2 mm. Ukuran plat kromatografi biasanya 20 x 20 cm. Pembatasan ketebalan lapisan dan 21 ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah bahan yang dapat dipisahkan dengan kromatografi lapis tipis preparatif. Penjerap yang paling umum digunakan adalah silika gel Hostettmann, dkk., 1995.
Laporan Praktikum Kimia Dasar Pemisahan dan Pemurnian Laporan Praktikum Kimia Dasar Pembuatan Larutan Laporan Praktikum Kimia Dasar Kromatografi Laporan Praktikum Kimia Dasar Stoikiometri Laporan Praktikum Kimia Dasar Laju Reaksi Laporan Praktikum Kimia Dasar Sifat-Sifat Unsur BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Praktikum BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB Iii METODOLOGI PERCOBAAN Alat dan Bahan Alat – alat Bahan – bahan Prosedur Percobaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Hasil Pengamatan Perhitungan Pelarut Aquadest Pelarut Alkohol Pembahasan BAB 5 PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kromatografi adalah salah satu bentuk metode pemisahan campuran dimana metode ini menggunakan sistem dua fase, yakni fase diam dan fase gerak. Fase diam pada umumnya berupa padatan sedangkan fase gerak merupakan cairan atau gas. Kromatografi dapat digunakan pada skala kecil seperti laboratorium. Kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fase gerak dan mekanisme pemisahannya. Jika ditinjau dari fase geraknya meliputi kromatografi cair, kromatografi gas, kromatografi adsorpsi, dan kromatografi partisi. Jika ditinjau dari mekanismenya meliputi kromatografi pertukaran ion dan kromatografi gel. Jika ditinjau dari fase stasionernya berupa kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi kertas. Dalam kromatografi pemisahan komponen komponennya dapat kita lihat dengan cara menghitung faktor retensi Rf. Rf itu sendiri adalah nilai dari pembagian jarak tempuh komponen terhadap jarak tempuh pelarutnya. Harga Rf dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis pelarutnya, suhu, sifat dari campuran itu sendiri, serta properti dari fase diamnya. Seperti misalnya dalam kromatografi kertas jenis kertas yang digunakan mempengaruhi harga Rf nantinya. Kromatografi memiliki peran besar dalam industri yang berbasiskan ilmu kimia terutama dalam bidang industri kimia seperti pembuatan pupuk, pestisida, dan insektisida seperti Dichloro-diphenyl-trichloroethane di air tanah dan PCB polychlorianated biphenyls. dikeluarkan dengan bantuan kromatografi lapis tipis. Oleh karena itu perlu kita lakukan praktikum kali ini untuk mengetahui komponen-komponen dan dari tinta spidol biru hijau dan merah saat dipisahkan dengan teknik kromatografi kertas mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap hasil kromatografi dan mengetahui prinsip kerja dari kromatografi kertas. Tujuan Praktikum Untuk mengetahui jarak masing-masing benda setelah pelarut merembet ke atas. Untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap hasil kromatografi. Untuk mengetahui prinsip kerja dari kromatografi kertas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada perbedaan partisi zat pada fase diam dan fase gerak. Tujuan kromatografi preparatif biasanya untuk memisahkan senyawa dalam campuran dan kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam suatu campuran. Kromatografi dibagi menjadi dua yaitu kromatografi preparatif dan kromatografi analitik. Dan juga memang terdapat banyak metode pemisahan tetapi kromatografi sendiri dikerjakan dan lebih sering dilakukan karena metode ini dapat dilakukan dengan sederhana dan cepat yaitu hanya dengan beberapa menit saja dan hanya menggunakan peralatan yang relatif sederhana Sastroamidjojo, 1985. Kromatografi juga merupakan suatu metode pemisahan yang belakangan ini banyak digunakan. Dibandingkan dengan metode lain seperti destilasi, kristalisasi, ekstraksi, pengendapan, dan lain sebagainya. Kromatografi mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan hal yang lebih sederhana terutama penggunaan waktu yang singkat, mempunyai kepekaan yang tinggi, serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi. Metode ini dapat digunakan bila metode lain tidak dapat atau sulit dilakukan misalnya karena jumlah cuplikan yang sangat sedikit ataupun campuran yang kompleks Chang, 2005. Fase diam Fase Stasioner dan fase gerak mempunyai arti masing-masing. Fase diam merupakan salah satu fase komponen yang penting di mana terjadinya perbedaan kromatografi karena adanya interaksi dengan fase diam yang menyebabkan terjadinya perbedaan waktu retensi Rf dan terpisahnya komponen-komponen dari suatu senyawa. Fase gerak merupakan pembawa anlit dapat bersifat berinteraksi dengan analitik tersebut. Fase gerak dapat berupa bahan cair dan berupa gas yang umumnya dapat dipakai sebagai gas nyawa yang mudah menguap. Fase diam juga merupakan proses yang dilalui oleh fase gerak untuk mengetahui jarak antara noda dengan jarak pelarutnya Basri,2003. Kromatografi sendiri juga bisa dibedakan menjadi beberapa jenis didasarkan pada teknik kerja yang dapat digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut i. Kromatografi kolom merupakan metode terbaik untuk melakukan pemisahan campuran dalam jumlah yang besar di mana fase gerak nya dapat berupa zat cair dan fase diam nya dapat berupa zat padat. ii. Kromatografi kertas adalah kromatografi yang merupakan teknik suatu pemisahan di mana fase diam nya berupa zat cair. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk menyokong fase diam yaitu contohnya bubuk dilakukan pemisah antara asam amino dan peprida. Peprida yang merupakan hasil hidroksida protein dengan suatu cara di mana kolom yang berisi bubuk diganti dengan lembaran-lembaran kertas dan kemudian diletakkan dalam bejana tertutup yang berisi oleh uap penuh. Larutan ini adalah air yang di sokong oleh molekul selulosa dari kertas tersebut. Fase gerak ini biasanya merupakan campuran dari satu atau dari lebih dari satu Pelarut atau beberapa organikdan air. 3. Kromatografi gas merupakan metode kromatografi yang dinamis untuk memisahkan dan sebagai pendeteksi senyawa senyawa yang mudah menguap dalam suatu campuran. Pemisahan pada kromatografi gas ini didasarkan senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam yang terjadi fase gerak pada kromatografi gas ini dapat berupa gas yang akan mengetahui solute dari ujung kolom lalu akan menghantarkan kepada detektor yang ada. 4. Kromatografi lapis tipis merupakan suatu proses pemisahan yang di mana terdapat fase gerak yang dapat berupa zat cair, sedangkan fase diam nya berupa zat padat. Pada Kromatografi lapis tipis ini, berfungsi untuk pemisahan secara kuantitatif yang cepat dan sering digunakan dengan menggunakan mikroskop Khopkar, 2008. Kromatografi sendiri bekerja dengan satu prinsip dasar yaitu jumlah zat yang berbeda-beda untuk masing- masing komponen pada waktu tertentu. Pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi ini dapat terjadi antara fase atau apabila suatu molekul maupun senyawa nya memiliki sifat- sifat yang berbeda, diantaranya adalah memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut, memiliki sifat kelarutan atau sifat untuk berkaitan yang berbeda, dan memiliki sifat mudah menguap pada temperatur yang berbeda pula Basri, 2003. Terdapat beberapa faktor yang dapat mengin pengaruhi nilai Rf Kromatografi kertas, Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut a PelarutNilai Rf Sendiri juga disebabkan oleh pentingnya koefisien dari suatu partisi, maka perubahan yang sangat kecil dalam komposisi suatu Pelarut dapat menyebabkan perubahan harga Rf. Maka dari itu komposisi dari suatu Pelarut juga merupakan suatu faktor yang mempengaruhi harga faktor retensi. b SuhuSuhu juga dapat mempengaruhi harga faktor Atensi karena perubahan yang terjadi pada suhu juga dapat merubah suatu koefisien partisi dan juga kecepatan aliran. c Ukuran dari bejanaRedensi Perambatan lebih lama seperti perubahan komposisi Pelarut sepanjang kertas, maka kau efisien dari komposisi mempengaruhi harga Rf. d KertasPengaruh utama dari kertas yang dapat mempengaruhi harga Rf adalah karena timbulnya perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas sangat mempengaruhi kecepatan aliran dan juga sangat mempengaruhi pada keseimbangan-keseimbangan partisi itu sendiri. e Sifat dan CampuranBerbagai senyawa mengalami partisi di antara volume-volume yang sama dari Fase tetap dari bergerak Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik Dari Kelarutan satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf.Chang, 2005. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN Alat dan Bahan Alat – alat Gelas kimia 100 Ml Penjepit tabung Reaksi Gunting Penggaris Pensil Stopwatch Bulb Pipet volume 10 mL Botol semprot Bahan – bahan Tinta spidol biru Tinta spidol hijau Tinta spidol merah Kertas saring Aquadest Alkohol n-heksana Prosedur Percobaan Dipotong kertas persegi panjang kertas saring dengan panjang 10 cm dan lebar 2 cm Diberi garis batas sekitar one cm dari batas bawah dan batas atas kertas Diberi noda titik titik spidol warna biru pada garis batas bawah. Dimasukkan kertas tersebut kedalam gelas kimia yang telah diisi dengan aquadest yang tinnginya sekitar 0,5 cm sedemikian rupa sehingga posisi kertas tercelup dengan aquadest Dibiarkan hingga aquadest merembes naik selama 3 menit, hingga ane cm di bawah batas atas kertas, ambil dan keringkan. Diukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen-komponen noda yang terpisahkan. Dihitung harga Rf dari masing-masing noda. Diulangi langkah diatas untuk tinta warna hijau dan merah. Diulangi langkah diatas pula dengan menggunakan pelarut masing-masing alkohol dan northward-heksana. BAB Iv HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Perhitungan Pelarut Aquadest a. Tinta Biru Noda Biru \brainstorm{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,777 \end{aligned} Noda Ungu \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \infinite yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \infinite pelarut} = 0,333 \finish{aligned} b. Tinta Hijau Noda Biru \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \infinite komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 934 \terminate{aligned} Noda Hijau \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space pelarut} = 0,739 \end{aligned} Noda Kuning \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \infinite ditempuh \space pelarut} = 0,326 \end{aligned} c. Tinta Merah Noda Merah Muda \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,155 \cease{aligned} Noda Jingga \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,444 \finish{aligned} Pelarut Alkohol a. Tinta Biru Noda Biru Muda \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \infinite pelarut} = 0,277 \end{aligned} Noda Biru Tua \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,333 \end{aligned} b. Tinta Hijau Noda Biru Muda \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \infinite komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,882 \stop{aligned} Noda Hijau Muda \brainstorm{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,294 \stop{aligned} Noda Hijau Tua \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,588 \end{aligned} c. Tinta Merah Noda Merah Muda \brainstorm{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \infinite komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,7 \end{aligned} Noda Jingga \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0,25 \cease{aligned} Pelarut north-heksana a. Tinta Biru Noda Biru Tua \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \infinite pelarut} = 0 \end{aligned} b. Tinta Hijau Noda Hijau Tua \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \space ditempuh \space komponen}{Jarak \infinite yang \space ditempuh \space pelarut} = 0 \finish{aligned} c. Tinta Merah Noda Merah \begin{aligned} Rf = \frac{Jarak \space yang \infinite ditempuh \space komponen}{Jarak \space yang \space ditempuh \space pelarut} = 0 \end{aligned} Pembahasan Kromatografi kertas merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk memisahkan zat atau bahan kimia yang telah tercampur dan berwarna, terutama pigmen. Hal ini juga dapat digunakan untuk menganalisis warna primer atau Sekunder pada percobaan dengan menggunakan tinta. Pada praktikum kali ini, kromatografi dilakukan pemisahan komponen- komponen warna yang berbeda. Dalam praktikum kali ini, digunakan warna merah, biru, dan hijau. Pada praktikum kali ini, dilakukan tiga kali percobaan. Percobaan pertama menggunakan bahan pelarut aquades dengan cara mencelupkan kertas yang sudah dipotong dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar two cm. Serta telah diberi garis batas dengan jarak 1 cm dari batas bawah. Kemudian, diberi noda pada garis tersebut dan ditunggu selama kurang lebih 3 menit. Pada percobaan pertama, tinta biru menghasilkan noda berwarna biru dan ungu. Tinta hijau menghasilkan noda berwarna biru, hijau, dan kuning. Tinta merah menghasilkan noda berwarna merah jambu, jingga, dan kuning. Pada percobaan kedua, dilakukan langkah langkah yang sama seperti pada percobaan pertama, namun dengan menggunakan alkohol sebagai pelarutnya. Pada percobaan kedua, tinta biru menghasilkan noda biru muda dan biru tua, tinta hijau menghasilkan noda berwarna biru muda, hijau muda, dan hijau tua. Tinta merah menghasilkan noda berwarna merah jambu dan jingga. Pada percobaan yang ketiga, Dilakukan langkah yang sama, dan n-heksana Yang berperan sebagai pelarutnya. Tinta biru menghasilkan noda berwarna biru, tinta hijau menghasilkan sudah berwarna hijau, dan tinta merah menghasilkan noda berwarna merah. Pada praktikum kali ini, didapatkan hasil perhitungan Rf yaitu pada percobaan pertama noda biru sebesar 0,777, noda ungu sebesar 0,333. Pada tinta hijau dihasilkan Rf dari noda biru sebesar 0,934, noda hijau sebesar 0,739, dan noda kuning sebesar 0,326. Pada tinta merah, dihasilkan iii Rf, Yang pertama noda merah jambu sebesar 0,155, noda jingga sebesar 0,444, dan noda kuning sebesar 0,666. Kedelapan Rf tadi merupakan Pelarut aquades. pada pelarut alkohol, Dihasilkan tujuh nilai Rf. Pada tinta biru, noda biru muda memiliki nilai Rf sebesar 0,277, dan noda biru tua sebesar 0,666. Pada tinta hijau, dihasilkan 3 Rf, yaitu noda biru muda sebesar 0,802, noda hijau muda sebesar 0,294, dan noda hijau tua sebesar 0,588. Pada pelarut n-heksana, diperoleh tiga harga Rf yaitu noda biru tua bernilai 0, noda hijau tua juga 0, dan noda merah memiliki Rf sebesar 0. Prinsip percobaan pada praktikum kali ini adalah prinsip like dissolves like. Prinsip ini merupakan sebuah prinsip kelarutan dimana suatu zat hanya akan larut pada Pelarut yang sejenis. Dengan kata lain, zat yang bersifat polar hanya akan larut pada pelarut yang pulang juga dan begitu juga dengan zat non polar yang hanya akan larut pada pelarut yang not polar juga. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai Rf yaitu sebagai berikut a Pelarutb Ukuran dari bejanac Kertasd Sifat dari campuran Dalam praktikum kali ini, terdapat alat-alat yang memiliki fungsi yaitu, gelas kimia 100 ml yang berfungsi sebagai tempat atau wadah pelarut, penjepit tabung yang berfungsi untuk menjepit kertas sarung saat akan diciptakan kedalam pelarut, pensil berfungsi untuk membuat garis batas bawah pada kertas saring, penggaris berfungsi untuk mengukur ukuran kertas saring, gunting berfungsi untuk memotong kertas saring yang diukur, stopwatch digunakan untuk menghitung waktu, pipet volume berfungsi untuk mengambil x ml larutan, bulb merupakan pasangan pipet volume untuk mengambil larutan. Dalam praktikum kali ini, terdapat bahan bahan yang memiliki fungsi yaitu tinta spidol merah, biru, dan hijau berfungsi sebagai noda yang akan bergerak saat proses kromatografi berlangsung. Kertas saring sebagai tempat berjalannnya noda, aquades berfungsi sebagai pelarut, alkohol sebagai pelarut, & n-heksana juga berfungsi sebagai pelarut dalam percobaan kali ini. Fungsi perlakuan dalam percobaan kromatografi kali ini antara lain diukurnya kertas Saring dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 2 cm berfungsi agar masing masing kertas saring memiliki ukuran yang sama. Diberi noda atau pada kertas saring menggunakan tinta spidol juga untuk menentukan sampel komponennya. Dimasukkan kertas saring ke dalam gelas kimia 100 ml untuk memulai proses penguraian. Menggunakan berbagai macam pelarut yang berbeda adalah untuk dapat mengetahui sifat dan perubahan warna dan diukur. Menggunakan penggaris adalah untuk mengetahui jarak yang ditempuh komponen dan Pelarut setelah proses telah terjadi. Faktor kesalahan yang terjadi dalam praktikum kali ini adalah saat akan mencelupkan kertas saring ke dalam gelas kimia yang sudah diisi dengan aquades 10 ml, kertas saring menempel pada dinding kelas kimia, sehingga pada saat aquades merembes naik ke atas kertas saring, komponen menyebar tidak merata dan hasilnya kurang akurat, sehingga praktikkan harus mengulang lagi proses mencelupkan kertas saring nya. Hal ini terjadi karena kurangnya berhati hati saat praktikum berlangsung. BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap kesimpulan sebagai berikut Setelah melakukan percobaan dapat diketahui bahwa pada pelarut aquades jarak pelarut yaitu four,v cm, 4,5 cm, dan iv,5 cm. Dengan jarak noda biru 3,v cm dan 1,five cm, noda hijau four,3 cm, iii,4 cm, dan 1,5 cm, dan jarak roda merah 0,vii cm, 2 cm, dan 3 cm. Pada pelarut alkohol jarak pelarut yaitu one,8 cm, one,7 cm dan 2 cm. Dengan jarak noda biru 0,5 cm dan 1,2 cm, jarak noda hijau i,v cm, 0,5 cm, dan 1 cm, dan jarak noda merah 1,4 cm dan 0,5 cm. Pada pelarut n-heksana jarak larutan yaitu 2,1 cm two,5 cm dan 1,nine cm. Dengan jarak noda biru 0 cm, noda hijau 0 cm, dan noda merah ninety cm. Karena tinta spidol bersifat polar maka semakin polar pelarut maka akan semakin mudah larut dan jarak migrasi komponen akan semakin jauh. Hal ini dikarenakan prinsip similar dissolves similar pada pelarut dan zat tinta bila noda tinta dan pelarut memiliki sifat sama polar atau nonpolar maka jarak yang ditempuh mobil terhadap laut akan semakin jauh. Pada prinsipnya kromatografi kertas memanfaatkan prinsip like dissolves like dan kapilaritas. Dimana similar dissolves like berpengaruh terhadap jarak terhadap pelarut dan kapilaritas berpengaruh terhadap daerah penyerapan terlarut terhadap fasa diam. Saran Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya kita dapat menerapkan metode kromatografi yang seperti kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. DAFTAR PUSTAKA Basri, Kamus Kimia. Kineka Cipta Jakarta. Chang, Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga Djakarta. Khopkar, 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. ITP Press Bandung. Sastroamidjojo, Kromatografi. Freedom Dki jakarta. 72. indikator capaian 84 3. tujuan praktikum 84 4. uraian teori 84 5. pelaksanaan praktikum 98 6. evaluasi 99 7. soal latihan 104 8. daftar pustaka 104 praktikum 11: kromatografi gas / gc 105 1. kompetensi dasar 105 2. indikator capaian 105 3. tujuan praktikum 105 4. uraian teori 105 5. pelaksanaan praktikum 106 6. evaluasi 108 7. soal latihan 111 8. daftar pustaka 111
Pengertian Kromatografi Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia IV, kromatografi adalah suatu tekhnik atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu system yang terdiri dari 2 fase atau lebih yang salah satu diantarnya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya, zat – zat itu menunjukkan perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan dalam adsobsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Pengertian lain kromatografi menurut IUPAC adalah suatu metode yang digunakan untuk pemisahan komponen dalam sample dimana komponen tersebut terdistribusi dalam 2 fase yang salah satunya diam dan yang lainnya bergerak. Metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat di laboratorium kimia. Gagasan dasarnya sederhana untuk dipahami, cara sederhana sampai yang agak rumit dari segi kerja dan peralatan, dan metode ini dapat dipakai untuk setiap jenis senyawa. Metode kromatografi, karena pemanfaatnnya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik dan preparative. Jenis pemisahan, apakah analitik atau preparative, tidak ditentukan oleh ukuran cuplikan, melainkan lebih oleh keperluan khusus. Biasanya, kromatografi analitik dipakai pada tahap permulaan untuk semua cuplikan, dan kromatografi preparative hanya dilakukan jika diperlukan fraksi murni dari campuran. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903,mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur CaSO4. lstilah Kromatografi diciptakan oleh Tswett untukmelukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, Day juga menggunakan Kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses Kromatografi. Penyelidikan tentang Kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk Kromatografi padatan cair LSC. Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, Kromatografi mulai berkembang. Dasar Kromatografi lapisan tipis TLC diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 untuk ini mereka memenangkan Nobel tidak hanya mengubah dengan cepat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk pengembangan Kromatografi gasdan Kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai Kromatografi gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an Kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu teknik analisis yang canggih. Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas berdiameter besar, pada dasamya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan Kromatografi cair sebagai suatu teknik mengimbangi Kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography HPLC atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekananatau Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yang sudah matang dan dengan cepat KCKT mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan Kromatografi gas. Baca Juga Laju Reaksi – Persamaan, Teori, Contoh Soal, Hukum Dan Faktornya Definisi Istilah Fase padat yang bertindak sebagai fase diam dalam kromatografi cair – padat KCP atau kromatografi gas – padat KGP yang lebih jarang dipakai, disebut adsorben atau penjerap, sedangkan bahan tempat melekatnya fase disebut penyangga. Jika fase gerak digerakkan melalui fase dim untuk menghasilkan pemisahan kromatografi, proses ini dikenal sebagai pengembangan. Setelah senyawa – senyawa dipisahkan dengan pengembangan, hasilnya dideteksi atau divisualisasi ditampakkan . Jika senyawa – senyawa yang dipisahkan benar – benar keluar dari system, maka senyawa itu telah dielusi atau elusi telah terjadi. Senyawa yang dipisahkan biasanya disebut linarut, atau secara kelompok disebut cuplikan. Hasil keseluruhan disebut kromatogram. Dasar Kromatografi Dalam melakukan metode kromatografi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah Polaritas dari molekul Suatu molekul polar atau non polar berdsarkan ada atau tidaknya unsur elektronegatif, apabila ada maka molekul cenderung polar. Bentuk geometrinya Adanya hydrogen asam yang menandakan kepolaran. Proporsi molekul terhadap atom elektonegatif atau hydrogen asam. Adanya gugus polarisasi atau atom. Susunan kepolaran. Jenis-jenis Kromatografi Kromatografi Lapis tipis KLT. Kromatografi lapis tipis KLT adalah suatu tehnik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan larutan cuplikan pada lempeng kaca, pada dasarnya dgunakan mikro pipet/ pipa kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di dalam wadah yang tertutup. Baca Juga Ikatan Kovalen Lapisan tipis adsorben pada proses pemisahan berlaku sebagai fasa diam. Sebagai fasa diam dalam KLT adsorben berupa serbuk halus dengan ukuran 5 – 50 mikrometer. Serbuk halus ini dapat berupa adsorben penukar ion. Bahan adsorben sebagai fasa diam dapat digunakan gel, alumina, dan serbuk selulosa. Partikel silica gel mengandung gugus hidrosil dipermukaannya yang akan membentuk ikatan hydrogen dengan molekul – molekul pokar. Kromatografi lapis tipis lebih bersifat reproduksibel bersifat boleh diulang dari pada kromatografi kertas. Untuk membuat lapisan tipis pada KLT perlu dibuat bubur slurry beri air dari serbuk halus tadi. Zat pengikat dapat menggunakan gips, barium sulfat, polivenil alcohol atau kanji perlu ditambahkan, untuk membantu peletakan lapisan tipis pada penyangga. Bubuk halus ini kemudian ditebarkan pada papan penyangga kaca, plastik atau aluminium, secara merata sehingga diperoleh ketebalan lapisan 0,1 – 0,3 mm. lapisan tipis adsorben diaktifkan dengan pengeringan didalam oven pada suhu 100 oC selama beberapa jam. Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan kromatografi lapis tipis KLT dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan komponen-komponen pada KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan untuk memisahkan komponen kimia tersebut dengan menggunakan kolom kromatografi dan sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel dan eluen yang digunakan berdasarkan basil yang diperoleh dari KLT dan akan lebih baik kalau kepolaraan eluen pada kolom kromatografi sedikit dibawah kepolaran eluen pada KLT. Prinsip Kerja KLT Pada proses pemisahan dengan kromatografi lapis tipis, terjadi hubungan kesetimbangan antara fase diam dan fase gerak, dimana ada interaksi antara permukaan fase diam dengan gugus fungsi senyawa organik yang akan diidentifikasi yang telah berinteraksi dengan fasa geraknya. Kesetimbangan ini dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kepolaran fase diam, kepolaran fase gerak, serta kepolaran dan ukuran molekul. Pada kromatografi lapis tipis, eluent adalah fase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan feed untuk melewati fase diam adsorbent. Interaksi antara adsorbent dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen. Oleh sebab itu pemisahan komponen secara kromatografi dipengaruhi oleh laju alir eluent dan jumlah umpan. Eluent dapat digolongkan menurut ukuran kekuatan teradsorpsinya pelarut atau campuran pelarut tersebut pada adsorben dan dalam hal ini yang banyak digunakan adalah jenis adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silika. Suatu pelarut yang bersifat larutan relatif polar, dapat mengusir pelarut yang tak polar dari ikatannya dengan alumina gel silika. Semakin dekat kepolaran antara senyawa dengan eluen maka senyawa akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut. Hal ini berdasarkan prinsip “like dissolved like”. Prosedur Kerja Pemisahan dengan KLT Pada kromatografi lapis tipis, fase diam berupa plat yang biasanya disi dengan silica gel. Sebuah garis pensil di gambar dekat bagian bawah fase diam dan setetes larutan campuran ditempatkan di atasnya. Garis pada fase diam berguna untuk menunjukkan posisi asli campuran. Pembuatan garis harus menggunakan pensil karena jika semua ini dilakukan dengan tinta, pewarna dari tinta juga akan bergerak sebagai kromatogram berkembang. Ketika titik campuran kering, fasa diam diletakkan berdiri dalam gelas tertutup yang telah berisi fasa gerak dengan posisi fase gerak di bawah garis. Digunakan gelas tertutup untuk memastikan bahwa suasana dalam gelas jenuh dengan uap pelarut. Baca Juga Pengertian Bimetal Pelarut fasa gerak perlahan-lahan bergerak naik, komponen-komponen yang berbeda dari campuran berjalanan pada tingkat yang berbeda dan campuran dipisahkan memiliki warna yang berbeda. Gambar tersebut menunjukkan plat setelah pelarut telah bergerak. Pelarut diperbolehkan untuk naik hingga hampir mencapai bagian atas plat yang akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen pewarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam. Untuk identifikasinya dapat di gunakan harga Rf meskipun harga-harga Rf dalam lapisan tipis kurang tepat bila dibandingkan pada kertas. Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga-harga standard. Perlu diperhatikan bahwa harga­-harga Rf yang diperoleh berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut dan penyerap yang digunakan, meskipun daf­tar dari harga-harga Rf untuk berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat diperoleh. Kelebihan metode kromatografi lapis tipis adalah sebagai berikut Kromatografi lapis tipis banyak digunakan untuk tujuan analisis. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluorosensi atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet. Dapat dilakukan elusi secara menaik ascending, menurun descending, atau dengan cara elusi 2 dimensi. Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik lipid dan hidrokarbon yang dengan metode kertas tidak bisa Hanya membutuhkan sedikit pelarut. Waktu analisis yang singkat 15-60 menit Investasi yang kecil untuk perlengkapan Biaya yang dibutuhkan ringan. Preparasi sample yang mudah Kemungkinan hasil palsu yang disebabkan oleh komponen sekunder tidak mungkin Kebutuhan ruangan minimum Dalam analisis kualitatif dapat memberikan informasi semi kuantitatif tentang konstituen utama dalam sampel Cocok untuk memonitor identitas dan kemurnian sampel Dengan bantuan prosedur pemisahan yang sesuai, dapat digunakan untuk analisis kombinasi sampel terutama dari sediaan herbal. Dalam bidang farmasi contoh penggunaan metode pemisahan secara Kromatografi Lapis Tipis KLT dapat diterapkan dalam menganalisis adanya senyawa paracetamol dan kafein dalam sediaan obat paten seperti poldanmig yang beredar di pasaran apakah memenuhi persyaratan mutu obat atau tidak. Sehingga dengan kadar yang tepat obat dapat memberikan efek terapi yang dikehendaki. KLT Preparatif KLT Preparatif dapat digunkaan untuk memisahkan bahan dalam jumlah gram, namun sebagian besar pemakaian hanya dalam jumlah milligram. Seperti halnya KLT secara umum, KLT Preparatif juga melibatkan fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah plat dengan ukuran ketebalan bervariasi. Untuk jumlah sampel 10-100 mg, dapat dipisahkan dengan mengunakan KLT Preparatifdengan adsorben silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20×20 cm dan tebal 1 mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyak nya sampel yang dapat dipisahkan bertambah 50%, seperti halnya KLT biasa, adsorben yang paling umum digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel. Prinsip KLT preparative Kromatografi Lapis Tipis Preparatif merupakan proses isolasi yang terjadi berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen oleh karena daya serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka komponen bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang menyebabkan pemisahan. Tahapan Kerja KLT Preparatif Sampel dilarutkan terlebih dahulu dalam sedikit Pelarut yang baik adalah pelarut yang mudah menguap, misalnya n-heksana, dikloro metanaatu etil jika pelarut yang digunakan tidak mudah menguap, maka akan terjadi pelebaran pita. Konsentrasi sampel juga sebaiknya hanya 5-10%. Sampel ditotolkan pada plat KLT preparative. Sampel yang ditotolkan harus berbentuk pita yang sesempit mungkin karena baik tidaknya pemisahan juga bergantung pada lebarnya pita Setelah plat KLT Preparatifdielusi, pita yang kedudukannya telah diketahui dikerok dari plat. Selanjutnya senyawa harus diekstraksi dari adsorben dengan pelarut yang sesuai 5 ml pelarutuntuk 1 gram adsorben. Diupayakan untuk menggunakan pelarut yang paling nonpolar yang diperhatikan bahwa makin lama senyawa kontak dengan adsorben, maka makin besar kemungkinan senyawa tersebut mengalami Selanjutnya ekstrak yang diperoleh disaring menggunakan corong berkaca masir atau menggunakan membran. Baca Juga Titik Didih Kelebihan KLT Preparatif adalah Biaya yang digunakan murah dan memakai peralatan paling dasar. Sementara kekurangannya antara lain Adanya kemungkinan senyawa yang diambil dari plat adalah senyawa beracun, waktu yang diperlukan dalam proses pemisahan cukup panjang , adanya pencemar Setelah proses ekstraksi senyawa dari adsorben dan biasanya rendemen yang diperoleh berkurang dari 40%-50% dari bahan awal Kromatografi Kertas Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin 1994, yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas. Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara fase diam dan fase bergeraknya. Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuntitatif. Senyawa – senyawa yang dipisahkan kebanyakan bersifat sangat polar, misalnya asam amino, gula – gula, dan pigmen – pigmen alam. Prinsip kromatografi kertas Prinsipnya didasarkan pada adsorbsi dan kepolaran, di mana adsorbsi didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan kepolaran komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak. Dalam teknik kromatografi kertas, proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gravitasi. Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi – kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur harus dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5oC. Kertas harus didiamkan dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, Rfnya tidak boleh berbeda lebih dari 0,02. Mekanisme kromatografi kertas adalah sebagai berikut Tahap penotolan cuplikan Mula-mula menyiapkan kertas kromatografi dengan ukuran tertentu. Kertas yang digunakan memiliki susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirnya fase bergerak. Lalu membuat garis awal dengan jarak 2-3 cm dengan salah satu ujung kertas dengan menggunakan pensil. Selanjutnya totolkan larutan cuplikan dengan menggunakan mikropipet atau pipa kapiler pada garis awal tadi, kemudian keringkan. Misalkan Kita ingin mengetahui tinta mana yang digunakan untuk menulis pesan. Dalam diagram pena diberi label 1, 2 dan 3 dan tinta pesan sebagai M. Baca Juga Lanthanum adalah Tahap pengembangan Pada tahap ini ujung kertas kromatografi dekat garis awal yang telah berisi totolan cuplikan dicelupkan ke dalam pelarut pelarut untuk contoh ini misalnya etanol yang terdapat di dalam bejana kromatografi. Pencelupan diusahakan tidak merendam totolan cuplikan atau garis awal. Kemudian bejananya ditutup. Biarkan pelarut merembes melewati totolan cuplikan. Komponen-komponen cuplikan akan terbawa oleh rembesan cuplikan. Perbedaan kelarutan komponen-komponen cuplikan dalam pelarut akan mengakibatkan kecepatan bergerak komponen-komponen dalam kertas juga berbeda. Perbedaan kecepatan bergerak komponen-komponen ini lebih umum disebut migrasi deferensial. Pemisahan komponen-komponen ini terjadi karena migrasi deferensial. Hasil pemisahan akan nampak sebagai noda-noda berwarna pada kertas dengan jarak yang berbeda-beda dari garis awal. Noda-noda ini selanjutnya disebut sebagai kromatogram. Perembesan pelarut dihentikan setelah pelarut hampir mencapai ujung kertas. Pekerjaan selanjutnya adalah memberi tanda batas gerakan pelarut, dan kemudian kertas diangkat dari cairan pengelusi untuk seterusnya dikeringkan. Tahap identifikasi atau penampakan noda. Dari contoh kromatogram yang dihasilkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang mengandung pewarna yang sama dengan pena yang digunakan untuk membuat pesan adalah nomor 2. Pada kasus ini, tidak dibutuhkan pengukuran nilai , karena kita dapat melihat secara langsung perbandingan warnanya pada kertas kromatogram. Tetapi, bila kita menguji sampel dengan menggunakan satu kertas untuk satu sampel, maka kita harus menghitung nilai nya. Menghitung nilai Rf Rf rate of flow menyatakan derajad retensi suatu komponen dalam fase diam. Karena itu Rf juga disebut faktor refensi. Rf adalah jarak tempuh relatif terhadap pelarut. Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis depan pengembang. Kromatografi yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan dengan nilai-nilai Rf. Nilai Rf didefinisikan oleh hubungan Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan pusat zona campuran awal ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tyiap zona. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang dicari. Jika ada substansi yang memiliki nilai yang sangat serupa, maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi kertas dua arah. Pada prosesnya menggunakan dua pelarut yang berbeda. Misalnya kita menggunakan zat warna sebagai sampel. Prosedur yang harus dilakukan adalah Baca Juga Cabang Ilmu Kimia Tahap pertama Mula-mula titik tunggal campuran ditempatkan pada salah satu ujung garis dasar. Kemudian masukkan kedalam pelarut seperti yang sebelumnya hingga pelarut mendekati ke atas kertas. Tahap kedua Pada kromatogram, posisi depan pelarut ditandai dengan pensil sebelum kertas mengering, diberi lebel sebagai SF1. Kemudian masukkan kedalam pelarut yang pertama, dihasilkan titik sentral besar dalam kromatogram yaitu sebagian biru dan sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai yang sudah hampir sama. Tahap ketiga Menunggu kertas kering sepenuhnya, dan kemudian memutar kertas sampai 900 dan kemudian mengembangkan kromatografi lagi di dalam suatu pelarut yang berbeda. Bintik-bintik akan bergerak dengan jumlah yang berbeda, hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan nilai. Jika kita ingin mengidentifikasi titik-titik dalam campuran maka kita harus menghitung nilai nya untuk disetiap tempat, dan kemudian membandingkannya dengan nilai-nilai yang telah diukur untuk senyawa yang dikenal dengan kondisi yang sama persis. Apabila kita mengidentifikasinya dengan zat pembanding pada kromatogram yang sama seperti yang dilakukan diawal dengan pena, maka kita tidak bisa mengidentifikasinya. Karena campuran yang dipisahkan pada contoh ini terpisah menjadi empat tempat yang berbeda. Aplikasi teknik pemisahan kromatografi kertas dalam kehidupan sehari-hari adalah Menentukan komponen yang terkandung dalam uang logam Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman atu tidak untuk dikonsumsi. Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen, seperti surat perjanjian, cek dan giro. Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin manusia. Memeriksa apakah pestisida yang terdapat dalam sayuran atau bahan-bahan masih dalam batas aman atau tidak. Mengetahui kandungan asam amino tertentu dari campuran asam amino. Dapat mengidentifikasikan keberadaan suatu unsur. Kromatografi Kolom Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Alat tersebut berupa pipa gelas yang dilengkapi suatu kran di bagian bawah kolom untuk mengendalikan aliran zat cair. Prinsip Kerja Pemisahan kromatografi kolom adsorpsi didasarkan pada adsorpsi komponen-komponen campuran dengan afinitas berbeda-beda terhadap permukaan fase diam. Kromatografi kolom adsorpsi termasuk pada cara pemisahan cair-padat. Substrat padat adsorben bertindak sebagai fase diam yang sifatnya tidak larut dalam fase cair. Fase bergeraknya adalah cairan pelarut yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Pemisahan tergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada bidang antarmuka di antara butiran-butiran adsorben dan fase bergerak serta kelarutan relatif komponen pada fase bergeraknya. Antara molekul-molekul komponen dan pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada permukaan adsorben sehingga menimbulkan proses dinamis. Keduanya secara bergantian tertahan beberapa saat di permukaan adsorben dan masuk kembali pada fase bergerak. Pada saat teradsorpsi komponen dipaksa untuk berpindah oleh aliran fase bergerak yang ditambahkan secara kontinyu. Akibatnya hanya komponen yang mempunyai afinitas lebih besar terhadap adsorben akan secara selektif tertahan. Komponen dengan afinitas paling kecil akan bergerak lebih cepat mengikuti aliran pelarut. Jadi yang digunakan sebagai prinsip pada kromatografi kolom adalah Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut. Tahapan pemisahan kromatografi kolom adalah sebagai berikut Sampel yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben bahan penyerap. Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom. Dengan penambahan pelarut secara terus menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan akan terbentuk pita yang setiap zona berisi satu macam komponen. Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar kolom. Baca Juga Konfigurasi Elektron Teknik pemisahan kromatografi kolom dalam memisahkan campuran, kolom yang telah dipilih sesuai ukuran diisi dengan bahan penyerap adsorben seperti alumina dalam keadaan kering atau dibuat seperti bubur dengan pelarut. Pengisian dilakukan dengan bantuan batang pemanpat pengaduk untuk memanpatkan adsorben dengan gelas wool pada dasar kolom. Pengisian harus dilakukan secara hati-hati dan sepadat mungkin agar rata sehingga terhindar dari gelembung-gelembung udara. Untuk membantu homogenitas pengepakan biasanya kolom setelah diisi divibrasi, diketok-ketok atau dijatuhkan lemah pada pelat kayu. Sejumlah cuplikan dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui sebelah atas kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam adsorben. Komponen-komponen dalam campuran diadsorpsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom, dengan penambahan pelarut eluen secara terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen campuran dan eluen. Kesetimbangan dikatakan tetap bila suatu komponen yang satu dengan lainnya bergerak ke bagian bawah kolom dengan waktu atau kecepatan berbeda-beda sehingga terjadi pemisahan. Jika kolom cukup panjang dan semua parameter pemisahan betul-betul terpilih seperti diameter kolom, adsorben, pelarut dan kecepatan alirannya, maka akan terbentuk pita-pita zona-zona yang setiap zona berisi satu macam komponen. Setiap zona yang keluar dari kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar dari kolom. Komponen eluat yang diperoleh dapat diteruskan untuk ditetapkan kadarnya, misalnya dengan cara titrasi atau spektofotometri. Berdasarkan jenis fasa diam dan fasa gerak kromatografi kolom dibagi menjadi dua yaitu Kromatografi Kolom Fase Normal Kromatografi dengan kolom konvensional dimana fase diamnya “normal” bersifat polar, misalnya silica gel, sedangkan fase geraknya bersifat non polar. Kromatografi Kolom FaseTerbalik Kromatografi dengan kolom yang fase diamnya bersifat non polar, sedangkan fase geraknya bersifat polar; kebalikan dari fase normal. Jika kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum, maka metode kromatografi tersebut disebut kromatografi cair Vakum. Kromatografi Cair Vakum Cara ini pertama kali dipublikasikan oleh Coll dkk., pada tahun 1977 dengan menggunakan corong Buchner kaca masir atau kolom pendek untuk mengisolasi diterpena sembrenoida dari terumbu karang Australia. Prinsip kerja KCV Kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi. Kolom dihisap sampai kering dan sekarang siap dipakai. Tahap kromatografi cair vakum Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkan langsung pada bagian atas kolom atau pada lapisan penjerap dan dihisap perlahan-lahan ke dalam kemasan dengan memvakumkannya. Pemilihan sistem pelarut untuk kromatografi kolom vakum cair dapat dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu penelusuran pustaka, mencoba menerapkan data KLT pada pemisahan dengan kolom, dan pemakaian elusi landaian umum dari pelarut non polar yang tidak menggerakkan zat terlarut sampai pelarut polar yang menggerakkan zat terlarut Kolom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok, mulai dari pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan-lahan, kolom dihisap sampai kering pada setiap pengumpulan fraksi, oleh karena itu kromatografi cair vakum menggunakan tekanan rendah untuk meningkatkan laju aliran fase gerak Kelebihan KCV Jika dibandingkan dengan kromatografi kolom biasa terletak pada kecepatan proses efisiensi waktu karena proses pengelusian dipercepat dengan memvakumkan kolom KCV juga dapat memisahkan sampel dalam jumlah banyak. Baca Juga Logam Keuntungan dari kromatografi kolom ini adalah sebagai berikut Dapat digunakan untuk sampel atau konstituen yang sangat kecil. Cukup selektif terutama untuk senyawa-senyawa organik multi komponen. Proses pemisahan dalam dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Seringkali murah dan sederhana karena umumnya tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit Demikian penjelasan artikel diatas tentang Kromatografi – Pengertian, Gas, Kertas, Kolom, Jenis, Contoh semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kami.
Kromatografilapisan tipis (KLT) adalah suatu teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil. Kromatografi lapisan tipis dilakukan pada selembar kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben, biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa.Lapisan tipis adsorben diketahui sebagai fasa
Fungsi Kromatografi Kolom adalah perangkat yang digunakan dalam proses analisa Kromatografi Kolom atau Column Chromatography. Pengertian dan Prinsip Kerja Kromatografi Kolom – Column Chromatography Kromatografi Kolom atau Column Chromatogrphy adalah salah satu jenis metode kromatografi, disamping metode kromatografi lain seperti analisis Kromatografi Lapis Tipis KLT yang menggunakan wadah alat berupa Bejana KLT TLC Chamber. Kromatografi Kolom adalah proses pemisahan dan pemurnian zat dari suatu campuran, baik itu dalam fasa cair maupun padat untuk menghasilkan senyawa yang diinginkan secara individu. Pertimbangan dalam menggunakan metode kromatografi kolom yaitu karena prosesnya yang sederhana. Fungsi Kromatografi Kolom dalam hal ini adalah sebagai perangkat yang digunakan analisa Kromatografi Kolom atau Column Chromatogrphy. Dengan perangkat dan metode ini, biayanya relatif lebih murah dan kita tidak membutuhkan alat yang kompleks dibandingkan metode kromatografi lain. Prinsip kerja dari kromatografi kolom yaitu memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan interaksinya dalam fasa diam dan fasa gerak. Jika suatu campuran terdiri dari beberapa komponen, maka setiap komponen tersebut memiliki struktur masing masing dengan sifat yang khas untuk setiap senyawanya. Salah satu sifat yang berpengaruh dalam kromatografi kolom adalah kepolaran senyawa serta berat dan ukuran molekul. Ketika suatu komponen atau senyawa memiliki kepolaran yang tinggi, maka ketika dilakukan kromatografi kolom dengan fasa diam berupa zat yang bersifat polar akan terjadi interaksi yang cukup besar antara komponen dengan fasa diam. Akibatnya, komponen akan tertahan pada fasa diam lebih lama ketika proses elusi. Sementara itu komponen lain yang bersifat lebih non polar akan lebih cepat melewati fasa diam. Ketika ukuran molekul dari komponen yang akan dipisah relatif besar, maka komponen tersebut akan susah bergerak sehingga lebih lama tertahan pada fasa diam. Sebaliknya untuk molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah bergerak sehingga akan lebih cepat dalam melewati fasa diam ketika proses elusi. Aplikasi Fungsi dan Model Kromatografi Kolom – Column Chromatography Fungsi Kromatografi Kolom sebagai metode analis memiliki kegunaan yang sangat luas terutama pada bidang kimia organik dan diaplikasikan untuk beberapa peruntukan, sebagai berikut . Pemurnian dari hasil reaksi sintesis kimia; Pada reaksi sintesis, tidak selalu menghasilkan produk yang murni atau hanya satu jenis produk melainkan juga kadang terdapat produk lain yang disebut dengan produk samping hasil reaksi. Melalui kromatografi kolom dengan didasarkan pada perbedaan sifat kepolaran senyawa yang dipisahkan, maka dapat dihasilkan senyawa hasil reaksi yang murni. Isolasi senyawa aktif dalam bahan alam; Kita sering menggunakan senyawa aktif dari bahan alam tertentu karena memiliki aktivitas farmakologis seperti antibakteri, anti jamur, antioksidan, dan lain lain. Untuk mengisolasi senyawa tersebut secara murni dari suatu bahan alam seperti daun-daunan, diperlukan metode pemisahan seperti dengan menggunakan kromatografi kolom. Analisis limbah lingkungan; Kromatografi kolom digunakan dalam analisis limbah lingkungan untuk dapat mengetahui tingkat pencemaran dari pemurnian kandungan limbah tersebut secara individu. Hal ini dimaksudkan agat dapat ditentukan zat apa saja yang terkandung pada limbah tersebut. Perangkat Kromatografi kolom terbuat dari material gelas atau kaca yang ditempatkan secara vertikal, sehingga zat dapat turun secara perlahan dengan bantuan gravitasi. Dilengkapi dengan keran stopcock yang berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak atau eluen sehingga dapat ditampung menggunakan wadah seperti flakon. Model alat tabung kromatografi kolom dimaksud, dibedakan kapasitas volume dan material stopcock yang digunakan, yakni sebagai berikut Kromatografi Kolom – Column Chromatogrphy; Glass stopcock; varian volume 15 ml – 35 ml Kromatografi Kolom – Column Chromatogrphy; Teflon stopcock; varian volume 15 ml – 35 ml Untuk informasi detail dan pemesanan silahkan hubungi kami. Kami senang, kami bisa membanginya dengan Anda. Semoga memberi manfaat. Salam hormat dari Kami. Kromatografi Kolom – Glass Stopcock. Disediakan oleh PT PELITA DWI ASA Kromatografi Kolom – Teflon Stopcock. Disediakan oleh PT PELITA DWI ASA
1 Mahasiswa dapat memahami konsep dasar manajemen tata kelola laboratorium IPA (khusunya Biologi) sekolah. 2. Mahasiswa dapat merancang laboratorium IPA (khususnya Biologi) sekolah. Strategi perkuliahan yang dipakai adalah ceramah dan tanya jawab, diskusi, dan tugas mandiri, baik yang terstruktur maupun tidak.
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 073843 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d816452cc74b921 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
3 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. HPLC adalah kromatografi cair kolom modern, dimana teori dasarnya bukanlah baru tetapi hasil pengembangan dari kromatografi cair kolom klasik. HPLC dapat dianggap sebagai pelengkap Pengertian Kromatografi Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam stationary phase dan fasa gerak mobile phase. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu χρμα yang berarti warna dan γράφειν yang berarti menulis. Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik. Tujuan kromatografi preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran biasanya digunakan untuk pemurnian. Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam campuran. Istilah dalam Kromatografi Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain Analit adalah zat yang dipisahkan. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu. Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi komponen analit. Dasar Teori Kromatografi Distribusi analit antara dua fasa dapat dijelaskan secara sederhana. Pada dasarnya, analit berada dalam kesetimbangan dalam fasa gerak dan fasa diam. Amobile ⇌ Astationary Konstanta kestimbangan, K, sering disebut dengan koefisien partisi. Koefisien partisi adalah konsentrasi molar analit pada fasa diam dibagi dengan konsentrasi molar analit pada fasa gerak. Waktu antara injeksi sampel hingga akhir proses dinamakan waktu retensi tR. Masing-masing analit dalam sampel akan mempunyai waktu retensi yang berbeda. Waktu yang diukur dari fase gerak melewati kolom disebut tM .Faktor retensi k’ sering digunakan untuk mengetahui laju migrasi analit pada kolom. Faktor retensi analit ditentukan dengan rumus k’A A = [tR– tM ]/ tM
tersimpandalam memori. DNA dan RNA adalah rantai-rantai nukleotida yang secara kimia hampir tidak saling berbeda, sedangkan sebaliknya protein terbuat dari campuran 20 macam asam amino yang sangat berlainan, masing-masing dengan sifat kimianya yang khas. Keragaman inilah yang memungkinkan sifat kimia yang serba canggih dimiliki oleh setiap
– Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Kromatografi. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kromatografi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian KromatografiSejarah KromatografiJenis-Jenis KromatografiSebarkan iniPosting terkait Pengertian Kromatografi Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahakan komponen berupa molekul yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan menggunakan berbagai macam tipe molekul bisa dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut bisa dianalisis menggunakan detektor atau bisa dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut. Sejarah Kromatografi Kromatografi pertama kali dikenalkan oleh Mikhail Semyonovich Tsvet seorang ahli botani yang berasal dari Rusia pada tahun 1906. Tsvet awalnya menemukan teknik kromatografi dalam penelitian yang dilakukannya untuk memisahkan klorofil dari pigmen-pigmen lain yang terdapat pada tanaman. Pada penelitiannya Tsvet memakai sebuah kolom gelas yang isinya serbuk kalsium karbonant untu memisahkan pigmen tanaman. Kalsium karbonat memiliki fungsi sebagai penyerap adsorben, yang kemudian kolom tersebut dikenal dengan istilah kolom adsorben. Awal perkembangannya kromatografi berkembang sangat lambat selama 20 tahun pertama, namun setelah metoda kromatografi partisi dikenalkan tahun 1952, metoda ini menjadi suatu metoda yang universal. Metoda kromatografi ini banyak dikenalkan dalam bidang kimi aorganik maupun kimia an0rganik, biokimia, kimia bahan pangan, kimia analisa serta bidang lainnya. Selanjutnya kromatografi semakin berkembang dengan dilengkapi perangkat modern yang semakin canggih, yaitu komputer dan alat bantu lain segingga dapat memperluas manfaatnya dalam berbagai disiplin ilmu lainnya. Jenis-Jenis Kromatografi 1. Kromatografi Cair Liquid Chromatography Kromatografi cair merupakan suatu teknik yang sangat tepat untuk memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam suatu larutan. Jika larutan sampel berinteraksi dengan fase stasioner, maka molekul-molekulnya yang ada didalam berinteraski dengan fase stasioner. Tetapi interaksinya berbeda disebabkan adanya perberdaan daya serap adsorption, pertukaran ion ion exchange, partisi partitioning atau ukuran. Jenis Kromatografi Cair yaitu Kromatografi Fase Terbalik Kromatografi fase terbalik merupakan alat analitikal yang kuat dengan perpaduan sifat hidrofobik serta polaritas fase stasioner yang rendah terikat secara kimia pada inert yang padat seperti silika. Metode ini ssering dipakai dalam proses ekstraksi serta untuk memisahkan senyawa yang sering menguap non-volatile. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Kromatografi cair kinerja tinggi mempunyai kinerja yang hampir sama dengan kromatografi fase terbalik. Akan tetapi, metode ini memakai kecepatan dan tekanan yang tinggi. Kolom yang digunakan dalam metode ini lebih pendek serta mempunyai diameter yang kecil, namun dapat menghasilkan beberapa tingkatan equilibrium dengan jumlah yang besar. Size Exclusion Cromatography Metode ini sering disebut dengan gel permetation atau dapat juga disebut dengan filtration cromatography yang digunakan untuk memisahkan serta memurnikan protein. Metode ini sangat cepat dan juga tidak mencampuri berbagai jenis penyerapan. Media kromatografinya seperti gel dan berpori serta dapat memisahkan molekul kecil dan besar. Kromatografi Pertukaran Ion Metode ini sering digunakan dalam memurnikan materi biologis, misalna seperti asam amino, protein, peptida. Dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dengan dua tipe, yaitu ruang datar maupun dalam kolom. Pemisahan dengan menggunakan metode ini sangat selektif dan biaya untuk mengoperasikannya cukup murah serta memiliki kapasitas yang tinggi. Jadi, metode krimatografi pertukaran ion sering digunakan pada awal proses keseluruhan. 2. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas yaitu suatu kromatografi yang memakai fase diam kertas yaitu kertas yang terkandung selulosa didalamnya, sedangkan yang dipakai sebagai fase geraknya adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Kertas yang melakukan tindakan sebagai fase diam akan dicelupkan ke dalam sampel atau pelarut, lalu sampel dan pelarut dengan gaya kapilaritas akan terserap dan bergerak keatas. Kromatografi kertas ini dipakai dalam memisahkan tinta, zat pewarna, senyawa tumbuhan misalnya klorofil, make up dan zat lain. 3. Kromatografi Kolom Kromatografi kolom merupakan salah satu jenis kromatografi yang menggunakan kolom gelas pada metodenya. Proses kromatografi jenis ini umumnya dipakai untuk memisahkan pigmen pada tumbuhan. Campuran pigmen lalu dimasukkan pada kolom gelas yang isinya aluminia. Pelarut lalu dialirkan supaya membawa campura melalui kolom. Pigmen akan berjalan turun melalui kolom dengan kecepatan yang tergantung pada kuat atau tidaknya adsorbsi pigmen pada aluminia. Pigmen yang terarsorbsi lemah pada aluminia akan melewati kolom dengan cepat daripada pigmen yang terarsorbsi kuat. Pigmen lalu terpisah dan menjadi satu pada tempat berbeda ketika keluar dari kolom. 4. Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi lapis tipis yakni suatu teknik analisis kualitatif berasal dari sampel yang hendak diperiksa dengan memisahkan komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Prinsip kerja kromatografi lapis tipis adalah memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang dipakai. Umumnya teknik kromatografi jenis ini memakai plat silika sebagai fase diam dan fase gerak yang dipakai disesuaikan dengan jenis sampel yang hendak dipisahkan. Larutan atau campuran yang dipakai disebut eluen. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Kromatografi Pengertian, Sejarah, Jenis & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Osmosis Adalah Polimer Adalah Sistem Dispersi Difusi Adalah Destilasi Adalah
Lajualir yang paling baik dalam percobaan ini adalah 1,2 mL/menit seperti terlihat pada Gambar 4.1 dengan waktu retensi 8,5 menit. Gambar 4.1 Kromatogram larutan baku artemisinin 1000 μg/mL menggunakan fase fase gerak asetonitril : air (60 : 40), laju alir 1,2 mL/menit dengan panjang gelombang deteksi 216 nm.
Peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah 1. Peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah 2. Peralatan kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah ? 3. peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah 4. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos, kertas saring, aquades, gelas beaker, tusuk gigi, pensil dan cawan petri Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ 5. contoh percobaan kromatografi atau pemisah tinta? 6. kesimpulan dari percobaan kromatografi 7. Jelaskan prinsip dari analisis kimia menggunakan kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom dan kromatografi cair kinerja tinggi!​ 8. 1. Sebutkan tiga contoh perubahan kimia yg menguntungkan dalam kehidupan Sebutkan ciri terjadinya perubahan Mengapa perubahan wujud tergolong perubahan fisika?4. Sebutkan peralatan yg digunakan pada distilasi Apakah kelebihan menggunakan kromatografi lapis tipis dibandingkan dengan kromatografi kolom? 9. Apa dasar pemisahan campuran dengan metode kromatografi?soal kelas 10kimia​ 10. dari percobaan kromatografi kertas zat yang berfungsi sebagai fase gerak adalah​ 11. Soal Kimia A. Pelarutan,Destilasi,kromatografiB. Pelarutan,penyaringan,kristalisasiC. Pelautan,penyaringan,sublimasiD. Pelarutan,penyaringan,kromatografiE. Pelarutan,sublimasi,kristalisasi​ 12. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos, kertas saring, akuades, gelas beaker, tusuk gigi, dan cawan petri. Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ 13. Kromatografi lapis tipis mempunyai cara kerja dan susunan alat yang sama dengan A. Distilasi bertingkat B. Kromatografi kolom C. Kromatografi kertas D. Filtrasi 14. sebutkan alat-alat campuran metode kromatografi.​ 15. merupakan bahan yang bersifat racun digunakan untuk membasmi........ kopi dan air teh merupakan contoh dari campuran karena............. air dan spiritus dipisahkan dengan metode.... kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah.... membuat minyak wangi dari bunga melati,dapat dilakukan dengan cara........ campuran pada gambar tersebut adalah... 16. Berikut ini yang tidak termasuk jenis kromatografi adalah a kromatografi gas B kromatografi kolom C kromatografi kertas D kromatografi keramik​ 17. Tuliskan hipotesis dari percobaan kromatografi sederhana yang kamu lakukan 18. seorang ahli kimia memiliki campuran yang terdiri dari 3 jenis senyawa. campuran tersebut berupa larutan homogen berwarna ungu, sifat ketiga senyawa itu dan jika ahli kimia tersebut ingin memperoleh ketiga senyawa tersebut dalam keadaan murni, urutan metode pemisah yang tepat adalah? A. Filtrasi dan destilasiB. Sentrifugasi dan KromatografiC. Kromatografi dan Evaporasi D. Destilasi dan Kromatografi​ 19. sebutkan alat-alat pemisahan campuran metode kromatografi.​ 20. 1. air kopi dan air teh merupakan contoh dari campuran karena...2. peralatan kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah..3. untuk membuat minyak wangi dari bunga melati , dapat di lakukan dengan cara ... 21. sebutkan alat-alat campuran metode kromatografi​ 22. berdasarkan percobaan Apa yang disebut pemisahan campuran dengan kromatografi kertas?​ 23. berdasarkan percobaan Apa yang disebut pemisahan campuran dengan kromatografi kertas?​ 24. Ketika kamu melakukan percobaan kromatografi, maka langkah metode ilmiah yang sedang kamu lakukan adalah? 25. proses pemisahan alat sentrifugasi,distilasi,sublimasi,kromatografi 26. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos kertas,saring aquades, gelas beaker, tusuk gigi, pensil dan cawan petri Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ 27. Beriakan contoh alat kromatografi 28. Contoh percobaan industri dalam metode penyaringan,sentrifugasi,destilasi,kromatografi,sublimasi 29. Apa saja contoh destilasi, kristalisasi, sublimasi, kromatografi? Berikan proses beserta alat dan bahannya.. 30. Apakah kromatografi dalam pelajaran kimia alat alatnya sbb✓reverse phase chromatography,✓High Performance Liquid- Chromatography HPLC,✓size exclusion chromatography,✓Supercritical fluid ahead,be d'brainliest 2. Peralatan kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah ? pembakar spiritus,gelas kimia, dan cawan penguap 3. peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah pembakar spiritus,gelas kimia, cawan penguap 4. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos, kertas saring, aquades, gelas beaker, tusuk gigi, pensil dan cawan petri Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ JawabanDari Gumantinr Tutor brainlyjawaban ada di lampiran foto 5. contoh percobaan kromatografi atau pemisah tinta? dengan cara melakukan filtrasi 6. kesimpulan dari percobaan kromatografi Kromatografi kertas merupakan kromatografi dengan kertas saring sebagai penunjang fase diam dan fase geraknya yang berupa cairan yang terserap diantara struktur pori kertas pelarut akuades pada sampel tinta hitam terbentuk komponen warna yaitu ungu pudar, ungu tua, ungu violet, oranye, hijau tua, kuning dan biru sedangkan sampel tinta merah terbentuk komponen warna yaitu ungu, merah muda, dan pelarut isopropyl alcohol sampel tinta hitam terbentuk komponen warna yaitu biru muda dan ungu muda, sedangkan sampel tinta merah terbentuk kompone warna yaitu merah muda dan membantu. pegel 7. Jelaskan prinsip dari analisis kimia menggunakan kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom dan kromatografi cair kinerja tinggi!​ JawabanPenjelasanJelaskan prinsip dari analisis kimia menggunakan kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom dan kromatografi cair kinerja tinggi! Prinsip kerja kromatografi lapis tipis adalah pemisahan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran dari sampel versus pelarut fase gerak yang digunakan. Teknik KLT menggunakan fase diam dalam bentuk plat tipis silika dan fase geraknya bisa berupa air atau pelarut organik. Pemilihan fase gerak ini tergantung dengan jenis sampel yang akan dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Eluen merupakan larutan/larutan campuran yang digunakan untuk sebagai fase gerak. Bila sampel semakin mendekati kepolaran eluen maka sampel akan lebih terbawa dan terpisah oleh fase gerak. Prinsip kerja Kromatografi Kolom didasarkan pada perbedaan afinitas absorbsi komponen-komponen campuran terhadap permukaan fasa diam. Sampel yang memiliki afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan yang afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut. Prinsip kerja kromatografi cair kinerja tinggi adalah sebagai berikut dengan bantuan pompa fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detector. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara penyuntikan. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih dulu. Sebaliknya, solut-solut yang kuat berinteraksi dengan fasa diam maka solut-solut tersebut akan keluar kolom dideteksi oleh detector kemudian direkam dalam bentuk kromatogram kromatografi gas. Seperti pada kromatografi gas, jumlah peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Computer dapat digunakan untuk mengontrol kerja sistem HPLC dan mengumpulkan serta mengolah data hasil pengukuran HPLC. 8. 1. Sebutkan tiga contoh perubahan kimia yg menguntungkan dalam kehidupan Sebutkan ciri terjadinya perubahan Mengapa perubahan wujud tergolong perubahan fisika?4. Sebutkan peralatan yg digunakan pada distilasi Apakah kelebihan menggunakan kromatografi lapis tipis dibandingkan dengan kromatografi kolom? cobtoh adalah minyak bumi, yaitu pada penyulingan minyak bumi yang menghasilkan minyak gas, bensin, solar, lilin, aspal dan gas dibakar dapat digunakan untuk sabun, yaitu minyak kelapa ditambah dengan larutan soda api berubah menjadi sabun yang sangat cat, yaitu hasil perubahan kimia suatu zat yang mempunyai warna Ciri-ciri perubahan kimia adalah1. Akan terbentuk zat Zat hasil reaksi atau zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk Perubahan yang terjadi akan selalu diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi Selama terjadi proses perubahan kimia, maka massa zat sebelum reaksi akan sama dengan massa zat sesudah masih mengandung unsur benda asli dan mempunyai peluang untuk kembali ke wujud 9. Apa dasar pemisahan campuran dengan metode kromatografi?soal kelas 10kimia​ JawabanDasar pemisahan campuran berdasarkan teknik Kromatografi adalah berdasarkan perbedaan sifat kepolaran antara fase diam dan fase gerak. ... Sifat perbedaan kepolaran inilah yg menyebabkan campuran terpisah. Kalau kamu belum paham tentang kepolaranmaaf kl salah 10. dari percobaan kromatografi kertas zat yang berfungsi sebagai fase gerak adalah​ Jawaban fase geraknya adalah eluen/cairan yg digunakan sebagai pelarut zat yg diujiPenjelasanPelarutan tersebut akan bergerak membawa zat yg diuji dan memisahkan komponen2nya sepanjang zat fase diam 11. Soal Kimia A. Pelarutan,Destilasi,kromatografiB. Pelarutan,penyaringan,kristalisasiC. Pelautan,penyaringan,sublimasiD. Pelarutan,penyaringan,kromatografiE. Pelarutan,sublimasi,kristalisasi​ B. Pelarutan,penyaringan,kristalisasiDengan pelarutan akan terbentuk larutan garam. Garam terlarut sempurna dalam air, sedangkan pasir dan tanah tidak terlarut. Berikutnya, lakukan penyaringan filtrasi dengan pori-pori kecil yang tidak dapat dilalui oleh partikel tanah. Larutan garam akan dengan mudah melalui filter tsb. Selanjutnya dengan kristalisasi, air akan menguap dan tersisa garam kristal yang murni bersih. _______semangat belajar..... 12. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos, kertas saring, akuades, gelas beaker, tusuk gigi, dan cawan petri. Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ Jawaban dari Gumantinr TUTOR BRAINLYJAWABAN ADA DILAMPIRAN FOTO 13. Kromatografi lapis tipis mempunyai cara kerja dan susunan alat yang sama dengan A. Distilasi bertingkat B. Kromatografi kolom C. Kromatografi kertas D. Filtrasi Hampir sama dengan kromatografi kertas, bedanya pada fasa stasionernya C 14. sebutkan alat-alat campuran metode kromatografi.​ Jawabanpembakar spirituscawan penguapgelas kimia 15. merupakan bahan yang bersifat racun digunakan untuk membasmi........ kopi dan air teh merupakan contoh dari campuran karena............. air dan spiritus dipisahkan dengan metode.... kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah.... membuat minyak wangi dari bunga melati,dapat dilakukan dengan cara........ campuran pada gambar tersebut adalah... insektisida mungkin untuk membasmi hama-hama yang mengganggu pada sebuah tanaman,,, ←mungkin→∵9. mungkin dengan cara penyulingan sorry kalaw salah yaa.. 16. Berikut ini yang tidak termasuk jenis kromatografi adalah a kromatografi gas B kromatografi kolom C kromatografi kertas D kromatografi keramik​ Jawaban keramik 17. Tuliskan hipotesis dari percobaan kromatografi sederhana yang kamu lakukan Jawabankertas yang diberi warna pada ujungnya saat di celupkan kedalam air lama kelamaan akan terurai karena molekul yang ada di dalam cat terpisah karena terbawa oleh air menuju untuk hipotesis saja ya, kalau untuk kesimpulan butuh penjelasan mendalam soal bagaimana cara air memisahkan molekul cat. Ingat ini hanya hipotesis pas awal mau melakukan percobaan, bukan sudah selesai 18. seorang ahli kimia memiliki campuran yang terdiri dari 3 jenis senyawa. campuran tersebut berupa larutan homogen berwarna ungu, sifat ketiga senyawa itu dan jika ahli kimia tersebut ingin memperoleh ketiga senyawa tersebut dalam keadaan murni, urutan metode pemisah yang tepat adalah? A. Filtrasi dan destilasiB. Sentrifugasi dan KromatografiC. Kromatografi dan Evaporasi D. Destilasi dan Kromatografi​ JawabanaPenjelasankarna filtrasi =cahayadan destilasi=panas maaf kalo salah ya? 19. sebutkan alat-alat pemisahan campuran metode kromatografi.​ JawabanOleh karena itu, campuran dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisiknya tersebut. Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya, yaitu metode penyaringan filtrasi, metode pengkristalan kristalisasi, metode penyubliman sublimasi, kromatografi, dan penyulingan distilasi.PenjelasanSEMOGA BERMANFAAT 20. 1. air kopi dan air teh merupakan contoh dari campuran karena...2. peralatan kimia yang di pakai dalam percobaan kromatografi adalah..3. untuk membuat minyak wangi dari bunga melati , dapat di lakukan dengan cara ... 3. dengan cara menyublin 21. sebutkan alat-alat campuran metode kromatografi​ JawabanJawaban1,0/50dioferdioputraPakar283 rb orang terbantuJawabanPersoalan di atas menanyakan seputar cara pemisahan campuran. Untuk dapat menjawabnya, mari kita simak terlebih dahulu pembahasan tentang campuran dan sifat-sifat fisis yang terkait sebagai dasar pemisahan memiliki sifat-sifat sebagai berikutterdiri dari dua jenis atau lebih zat tunggal;komposisi zat penyusun tidak tetap;memiliki sifat zat asal;dapat dipisahkan sesuai sifat campuran secara fisis didasarkan pada sifat-sifat yaitu perbedaan ukuran partikel, kerapatan, kelarutan, perbedaan titik didih atau titik beku, dan perubahan wujud zat. Berikut penjelasan beberapa cara pemisahan Penyaringan FiltrasiPermisahan yang berdasarkan pada perbedaan ukuran zat padat dari suatu bahan berpori sebagai filter yang dapat dilewati partikel-partikel kecil dan menahan partikel yang lebih besar di memisahkan minuman kopi dari SentrifugasiProses yang memisahkan padatan dari cairan atau cairan dengan kerapatan yang berbeda dengan menggunakan gaya sentrifugal pada suatu mesin sentrifugasi yang sentrifugasi lemak dari susu pembuatan susu skim, dan sentrifugasi darah dari komponen zat padat pada proses investigasi dan forensik SublimasiDilakukan terhadap zat yang dapat menyublim berubah wujud zat dari padat menjadi gas atau sebaliknya.Contoh pemurnian iodin, pemurnian naftalena, dan pemurnian kafein4. KromatografiPemisahan yang didasarkan pada perbedaan koefisien difusi kecepatan perembesan dari zat-zat dalam medium tertentu. Dapat pula dikatakan sebagai cara pemisahan yang didasarkan perbedaan kelarutan dalam zat yang paling sederhana adalah kromatografi pemisahan zat warna pada tinta5. EkstraksiPemisahan yang didasarkan pada perbedaan kelarutan dalam pelarut adalah cara untuk memisahkan zat yang diinginkan ketika masih bercampur dengan zat ekstraksi paling mendasar adalah ekstraksi dalam pembuatan EvaporasiPemisahan ini terjadi dengan adanya perubahan wujud dari cair menjadi gas uap.Zat terlarut dipisahkan dari larutannya dengan menguapkan pelarut pada suhu sehari-hari adalah pakaian basah akan mengering secara bertahap, atau pembuatan garam dengan cara menguapkan air DistilasiPemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik pemisahan fraksi-fraksi pada minyak bumi dengan cara distilasi KristalisasiPemisahan zat padat dari larutannya dengan cara menguapkan dilakukan rekristalisasi pada pemurnian garam setelah air laut seluruh pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemisahan campuran dilakukan berdasarkan sifat-sifat fisis yang dimiliki oleh campuran tersebut. 22. berdasarkan percobaan Apa yang disebut pemisahan campuran dengan kromatografi kertas?​ Pendahuluan Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen berupa molekul yang berada pada Berdasarkan percobaan Apa yang disebut pemisahan campuran dengan kromatografi kertas ?​Jawaban Percobaan seperti Memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Penjelasan Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Metode ini telah banyak digantikan dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi masih tetap merupakan alat pembelajaran yang BÝ ◢█⬚█⬚█⬚█◣✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧BráñlyPrøfëssør712✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧◥█⬚█⬚█⬚█◤ 23. berdasarkan percobaan Apa yang disebut pemisahan campuran dengan kromatografi kertas?​ JawabanPercobaan seperti Memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. ... Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk memisahkan warna primer atau sekunder dalam Percobaan seperti Memisahkan warna primer atau sekunder dalam Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Metode ini telah banyak digantikan dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi masih tetap merupakan alat pembelajaran yang BÝ Haura ◢█⬚█⬚█⬚█◣✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧⌔✧JANGAN LUPA LIKE DANN JADIKAN JAWABAN TERCERRDAS 24. Ketika kamu melakukan percobaan kromatografi, maka langkah metode ilmiah yang sedang kamu lakukan adalah? JawabanMetode ilmiah yang dilakukan adalah eksperimen dengan cara menyiapkan media kromatografi dan zat pelarutnya. Media kromatografi bisa kertas saring atau plat silikon, sedangkan zat pelarutnya bisa menggunakan etanol atau metanol 25. proses pemisahan alat sentrifugasi,distilasi,sublimasi,kromatografi SentrifugasiSentrifugasi digunakan untuk memisahkan padatan yang ukurannya cukup kecil dan tersebar merata dalam cairan. Volume campuran yang akan dipisahkan biasanya sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk disaring. Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung, kemudian tabung dimasukkan ke dalam alat destilasi digunakan untuk memisahkan zat-zat penyusun dalam campuran yang berupa larutan. Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan titik didih yang cukup besar antara zat-zat penyusun larutan. Campuran yang akan dipisahkan mula-mula dipanaskan sampai di atas titik didih zat yang akan dipisahkan. Karena zat yang akan dipisahkan memiliki titik didih yang lebih rendah daripada larutan maka zat tersebut akan menguap lebih dulu. Uap yang terbentuk selanjutnya didinginkan sehingga menjadi cairan. Cairan yang dihasilkan selanjutnya dikumpulkan dalam suatu adalah suatu teknik pemisahan campuran yang digunakan untuk menguraikan campuran yang berupa partikel warna menjadi komponen-komponen penyusunnya. Setetes campuran diletakkan di atas kertas kromatografi yang telah diberi tanda garis dengan pensil sebagai titik awal. Kertas ini kemudian dimasukkan ke dalam pelarut. Pelarut akan meresap pada kertas dan naik ke atas mengenai tetesan campuran. Zat-zat terlarut yang mudah larut dalam pelarut akan ikut naik bersama pelarut. Zat yang mudah larut akan naik dengan jarak paling jauh dari titik awal. Sebaliknya, zat yang sukar larut akan naik dengan jarak paling dekat dengan titik awal. Kertas hasil kromatografi disebut merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi. Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Campuran dipanaskan di dalam wadah cawan yang ditutp dengan corong terbalik. Iodin akan menyublim dan menjadi uap, tapi pada saat menyentuh permukaan corong, uap iodin menyublim kembali menjadi padatan yang menempel pada permukaan corong sehingga dapat dipisahkan dengan padatan klo salah ya 26. pada sebuah percobaan disediakan alat dan bahan berupa saos kertas,saring aquades, gelas beaker, tusuk gigi, pensil dan cawan petri Bagaimana cara memisahkan komponen warna dalam saos tersebut dengan metode kromatografi?​ JAWABAN dari Gumantinr TUTORjawaban ada di lampiran foto 27. Beriakan contoh alat kromatografi JawabanKromatografi fase terbalik Reverse phase chromatography Kromatografi cair kinerja tinggi, KCKT High performance liquid chromatography, HPLC Size exclusion membantu JawabanJenis Kromatografi SuntingMetode kromatografi dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu kromatografi kolom dan kromatografi planar. Pada kromatografi kolom, fasa diamnya ditahan pada suatu kolom sempit dan fasa geraknya didorong melewati kolom tersebut melalui tekanan atau gravitasi. Pada kromatografi planar, fasa diamnya tertahan pada suatu plat datar atau pada pori-pori kertas, dan fasa geraknya bergerak melaluinya akibat aksi kapilaritas ataupun karena pengaruh gravitasi.[3]Metode kromatografi terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan sifat dari fasa geraknya cair, gas, dan cairan superkritis / supercritical fluid.[3]Kromatografi Cair Liquid Chromatography SuntingKromatografi cair merupakan teknik yang tepat untuk memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam suatu larutan. Jika larutan sampel berinteraksi dengan fase stasioner, maka molekul-molekul didalamnya berinteraksi dengan fase stasioner; namun interaksinya berbeda dikarenakan adanya perbedaan daya serap adsorption, pertukaran ion ion exchange, partisi partitioning, atau ukuran. Perbedaan ini membuat komponen terpisah satu dengan yang lain dan dapat dilihat perbedaannya dari lamanya waktu transit komponen tersebut melewati kolom.[4] Terdapat beberapa jenis kromatografi cair, diantaranya reverse phase chromatography, High Performance Liquid Chromatography HPLC, size exclusion chromatography, serta supercritical fluid chromatography.[5]Kromatografi fase terbalik Reverse phase chromatography SuntingReverse phase chromatography merupakan alat analitikal yang kuat dengan memadukan sifat hidrofobik serta rendahnya polaritas fase stasioner yang terikat secara kimia pada padatan inert seperti silika.[5] Metode ini biasa digunakan untuk proses ekstraksi dan pemisahan senyawa yang tidak mudah menguap non-volatile.[5]Kromatografi cair kinerja tinggi, KCKT High performance liquid chromatography, HPLC SuntingHigh performance liquid chromatography HPLC mempunyai prinsip yang mirip dengan reverse phase.[5] Hanya saja dalam metode ini, digunakan tekanan dan kecepatan yang tinggi.[5] Kolom yang digunakan dalam HPLC lebih pendek dan berdiameter kecil, tetapi dapat menghasilkan beberapa tingkatan equilibrium dalam jumlah besar.[5]Size exclusion chromatography SuntingSize exclusion chromatography, atau yang dikenal juga dengan gel permeation atau filtration chromatography biasa digunakan untuk memisahkan dan memurnikan protein.[5] Metode ini tidak melibatkan berbagai macam penyerapan dan sangat cepat.[5] Perangkat kromatografi berupa gel berpori yang dapat memisahkan molekul besar dan molekul kecil.[5] Molekul besar akan terelusi terlebih dahulu karena molekul tersebut tidak dapat penetrasi pada pori-pori.[5]Kromatografi Pertukaran Ion Ion-Exchange Chromatography SuntingKromatografi pertukaran ion ion-exchange chromatography biasa digunakan untuk pemurnian materi biologis, seperti asam amino, peptida, protein.[6][7] Metode ini dapat dilakukan dalam dua tipe, yaitu dalam kolom maupun ruang datar planar.[6] Terdapat dua tipe pertukaran ion, yaitu pertukaran kation cation exchange dan pertukaran anion anion exchange.[7] Pada pertukaran kation, fase stasioner bermuatan negatif; sedangkan pada pertukaran anion, fase stasioner bermuatan positif.[7] Molekul bermuatan yang berada pada fase cair akan melewati kolom.[7] Jika muatan pada molekul sama dengan kolom, maka molekul tersebut akan terelusi.[7] Namun jika muatan pada molekul tidak sama dengan kolom, maka molekul tersebut akan membentuk ikatan ionik dengan kolom.[7] Untuk mengelusi molekul yang menempel pada kolom diperlukan penambahan larutan dengan pH dan kekuatan ionik tertentu.[7] Pemisahan dengan metode ini sangat selektif dan karena biaya untuk menjalankan metode ini murah serta kapasitasnya tinggi, maka metode ini biasa digunakan pada awal proses keseluruhan.[7]......Penjelasansemoga bermanfaat 28. Contoh percobaan industri dalam metode penyaringan,sentrifugasi,destilasi,kromatografi,sublimasi penyaringan menyaring antara santan denngan ampas kelapa distilasi pemisahan sprituskromatografi pemisahan tinta sublimasi pemisahan kamper 29. Apa saja contoh destilasi, kristalisasi, sublimasi, kromatografi? Berikan proses beserta alat dan bahannya.. itu penjelasan dan contohnya,☝☝ 30. Apakah kromatografi dalam pelajaran kimia kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan distribusi dari penyusun campuran antara 2 fasa yaitu fasa gerak dan fasa diam
proseduryang sama. 2.3.2 Analisis Produk Peralatan kromatografi gas menggunakan detektor FID, kolom HP-5 dengan panjang kolom 30 meter. Kondisi peralatan gas kromatografi adalah sebagai berikut : suhu kolom 35oC, initial time 6 menit, dengan laju kenaikan suhu 4oC/menit sampai 100oC, dilanjutkan dengan kenaikan
Postingan ini diperbarui 18 September 2021Kromatografi gas adalah salah satu metode yang dinamis dalam pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa organik yang mudah menguap dan senyawa-senyawa gas anorganik dalam suatu campuran. Sehingga dapat digunakan sebagai gas pembawa atau fase gerak senyawa itu sendiri Rohman, 2009.Kromatografi gas mempunyai prinsip dasar dengan melibatkan volatilisasi atau penguapan sampel dalam inlet injektor, pemisahan komponen-komponen dalam campuran, dan deteksi tiap komponen dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry merupakan gabungan dua buah alat antara kromatografi gas dan spektrometry massa yang digunakan untuk mendekteksi massa antara 10 m/z hingga 700 m/z Fessenden, 1982. Kromatografi gas berfungsi sebagai alat pemisah berbagai komponen campuran dalam sampel Agusta, 2000. Prinsip kerja dari kromatografi gas terkait dengan titik didih senyawa yang dianalisis serta perbedaan interaksi analit dengan fase diam dan fase gerak. Senyawa dengan titik yang tinggi memiliki waktu retensi yang alam. Senyawa yang lebih terikat dalam fase cair pada permukaan fase diam juga memiliki waktu retensi yang lebih lama, sedangkan untuk spektrometri massa berfungsi untuk medeteksi masing-masing molekul komponen yang telah dipisahkan pada sistem kromatografi gas Agusta, 2000.Pada umumnya kromatografi gas ini dapat disebut dengan GC-MS Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Di dunia ilmu kehutanan, biasanya alat ini digunakan pada sampel yang berbau minyak, yaitu minyak atsiri maupun turunannya. Alat ini digunakan untuk menentukan beberapa senyawa yang terdapat pada minyak itu senyawa dengan menggunakan Gas Chromatography – Mass Spectometry GC-MS yang terdapat dalam sampel oleoresin. Tujuannya untuk mengetahui senyawa yang terdapat didalamnya. Komponen dicacah pada detektor dan direkam dalam recorder sehingga didapatkan pembacaan berupa peak area yang menunjukkan persentase area dari komponen yang di analisis. Masing-masing puncak dari kromatografi dilihat spektrum massanya lalu dianalisis kandungan senyawanya dengan cara membandingkan spektrum tersebut dengan data analisa standar SRM Standard Reference Material yang ada pada Standard Library Spectra. Identifikasi analit terhadap Standard Library Spectra dinyatakan dengan persen kemiripan dan keduanya dinyatakan identik jika komputer menilai persen keduanya diatas 90%.Baca juga 6 Proses Kerja Analisis Kromatografi GasUntuk dapat menggunakan alat ini dibutuhkan beberapa komponen utama sistem peralatan. Komponen utama sistem peralatan kromatografi gas terdiri dari kontrol dan penyedia gas pembawa, ruang suntik sampel, kolom, detektor, dan komputer Rohman, 2009.Sumber Kontrol dan Penyedia Gas PembawaKomponen ini merupakan tahapan atau fase gerak pada kromatografi gas yang bertujuan awalnya untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak berpengaruh pada pada komponen ini adalah tidak reaktif, murni atau kering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor, dan dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi umumnya merah untuk hidrogen dan abu-abu untuk nitrogen.Tabung gas berfungsi sebagai penyuplai gas yang digunakan dalam analisis. Gas yang digunakan sebagai pembawa bisa berupa hidrogen, helium maupun nitrogen. Akan tetapi, helium lebih sering digunakan sebab bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan sampel Sutar, 2013.2. Ruang Suntik SampelKomponen dimana lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat dan efesien. Desain yang populer terdiri atas saluran gelas yang kecil atau tabung logam yan dilengkapi dengan septum karet pada satu ujung untuk mengakomodasi injeksi dengan semprit syringe. Dimana helium gas pembawa mengalir melalui tabung, sejumlah volume cairan yang dinjeksikan akan segara diuapkan untuk selanjutnya dibawa menuju dimasukkan dalam jumlah sedikit pada waktu yang tepat untuk mendapatkan efisiensi. Sampel yang digunakan tidak boleh terlalu pekat, sehingga sebelumnya harus diencerkan. Injeksi sampel dapat diambil melalui karet silicon ke dalam oven untuk diuapkan. Ada dua macam injeksi sampel, yang pertama adalah metode splitless, dimana semua sampel yang diuapkan masuk ke dalam kolom untuk dikromatografi. Sedangkan metode split, sebagian dibuang setelah diuapkan. Jumlah sampel yang masuk dalam metode split tergantung pada perbandingan yang sudah diatur sebelumnya Sutar, 2013.3. KolomKomponen ini merupakan suatu wadah terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat tahapan diam. Sehingga kolom merupakan komponen sentral pada kromatografi adalah suatu tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Sehingga, kolom dapat dikatakan sebagai komponen sentral pada kromatografi gas dimana efesiensi kolom kromatografi gas secara umum berkaitan dengan lamanya waktu komponen atau molekul yang dianalisis berada dalam kolom ynag dikenal waktu lambat. Untuk syarat kolom yang baik yakni tidak mudah menguap, stabil pada pemanasan, lembap dan tetapan fisik diketahui Sutar, 2013.4. DetektorKomponen ini merupakan suatu perangkat yang terdapat pada ujung kolom tempat keluar dari fase gerak yang membawa komponen hasil pemisahan. Komponen ini mempunyai sensoe elektronik yang mengubah signal gas pembawa dan komponen-komponen di dalamnya menjadi signal elektronik yang berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap komponen-komponen yang terpisah di antara tahap diam dan adalah suatu perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak gas pembawa yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor ini berfungsi sebagai pendeteksi adanya komponen dalam cuplikan yang terpisah dan mengukur kuantitasnya Sutar, 2013.5. KomputerKomponen ini digunakan pada kromatografi yang sudah modern yang memiliki parameter-parameter instrumen, menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan menggunakan grafik berwarna, merakam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan statistik, menyimpan data pengolahan data menggunakan teknologi komputer merupakan suatu perangkat lunak yang dimanfaatkan sebagai digitalisasi signal detektor, memfasilitasi pengaturan parameter-parameter instrumen, menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan menggunakan grafik berwarna, merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan statistik, menyimpan data parameter analisis Sutar, 2013.Baca juga Mengenal Oleoresin, Campuran Minyak Atsiri dan ResinSumberAgusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit R. J. 1982. Kimia Organik. Diterjemahkan Oleh Pudjaatmakan, A. H., Edisi III. Penerbit Erlangga. A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Graha Ilmu. 2013. Laporan Praktikum Analisis Instrumen GC-MS. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Lestari,Lamboris Pane

Padakertas saring ketiga tulislah “KIMIA” menggunakan spidol warna coklat. 3. Masukkan air ke dalam gelas kimia setinggi 1,5 cm! 4. Gulung bagian atas kertas saring pada lidi dan gantungkan kertas itu tegak lurus pada lidi di dalam botol! Ujung kertas harus tercelup dalam air, tetapi titik tinta jangan tercelup air. 5.

Kromatografi Pengertian, Jenis dan Kegunaan Dasar-dasar Kromatografi 4 Jenis dari Kromatografi 1. Kromatografi Kertas2. Kromatografi Lapis Tipis 3. Kromatografi Gas 4. Kromatografi Cair Aplikasi Kromatografi adalah teknik pemisahan bagian-bagian yang berbeda dari campuran kimia sehingga dapat dianalisis satu per satu. Metode fisik ini memungkinkan ahli kimia untuk mengamati dengan cermat senyawa organik dan anorganik dan mencari tahu dari apa mereka dibuat. Kata kromatografi berarti tulisan warna’ tetapi agak keliru karena sering kali tidak melibatkan kertas, tinta, warna, atau tulisan. Kromatografi ditemukan oleh ahli botani Rusia-Italia Mikhail Tsvet pada tahun 1900. Dia menggunakan proses ini untuk memisahkan pigmen tanaman seperti klorofil hijau, xantofil kuning, dan karoten oranye. Bagian-bagian ini memiliki warna yang berbeda, oleh karenanya nama itu di dapat karena proses pemisahan warna tersebut. Beberapa dekade kemudian, para ilmuwan menemukan jenis kromatografi baru, membuatnya lebih maju dan cocok untuk berbagai proses pemisahan. Dasar-dasar Kromatografi Pada intinya, kromatografi melibatkan interaksi antara dua fase yang berbeda. Senyawa kimia dalam satu keadaan materi seperti cair atau gas bergerak di atas permukaan zat yang berbeda dalam keadaan materi lain seperti padat atau cair. Senyawa yang bergerak disebut fase gerak, sedangkan zat stabil yang tidak bergerak sama sekali disebut fase diam. Komponen fase gerak terpisah saat bergerak pada fase diam. Ahli kimia kemudian dapat menganalisis komponen terisolasi satu per satu. 4 Jenis dari Kromatografi Ada beberapa jenis kromatografi, masing-masing memiliki jenis fase gerak dan fase diamnya sendiri. Meskipun prinsip dasarnya tetap sama, cara interaksi komponen yang berbeda dengan fase gerak dan fase diam dapat bervariasi berdasarkan metode kromatografi yang digunakan. Di bawah ini adalah daftar jenis utama kromatografi yang akan membantu kita mendapatkan lebih banyak wawasan tentang prosesnya. 1. Kromatografi Kertas Kromatografi kertas adalah metode analisis yang paling umum dan sederhana untuk memisahkan dan mendeteksi komponen berwarna seperti pigmen. Meskipun telah digantikan oleh proses kromatografi lapis tipis, tetapi kromatografi ini masih merupakan alat pengajaran yang kuat. Metode ini melibatkan menempatkan titik campuran sampel seperti tinta di dekat tepi kertas saring dan kemudian menggantung kertas secara vertikal dengan ujungnya dicelupkan ke dalam pelarut seperti air atau alkohol. Kertas digantung sedemikian rupa sehingga noda tinta tidak pernah menyentuh pelarut dan tetap sedikit di atasnya. Setelah beberapa waktu, pelarut fase gerak mulai secara bertahap naik ke atas kertas fase diam melalui aksi kapiler. Saat pelarut bergerak naik, dibutuhkan pewarna yang ada dalam tinta bersamanya. Saat naik, kita melihat warna yang berbeda pada kertas saring. Warna-warna ini mewakili pewarna berbeda yang ada dalam tinta. Karena pewarna yang berbeda memiliki tingkat kelarutan yang berbeda dan bergerak pada kecepatan yang berbeda saat pelarut naik, kita melihat strip berwarna yang berbeda pada ketinggian yang berbeda. Ini adalah bagaimana kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan warna yang berbeda dalam tinta. Dalam beberapa kasus, campuran tidak mengandung komponen berwarna, jadi ahli kimia menambahkan zat lain untuk identifikasi. 2. Kromatografi Lapis Tipis Kromatografi Lapis Tipis sangat mirip dengan kromatografi kertas. Perbedaan utama adalah bahwa sebagai ganti selembar kertas, kita menggunakan slide kaca yang dilapisi dengan lapisan silika gel. Dalam metode ini, slide kaca fase diam dikeluarkan dari wadah pelarut, ketika pelarut fase gerak mencapai tepi kaca yang lain. Senyawa yang berbeda dalam campuran bergerak ke atas kaca slide dengan kecepatan yang berbeda, meninggalkan bintik-bintik di lokasi yang berbeda pada fase diam. Bintik-bintik yang terpisah ini kemudian divisualisasikan dengan sinar ultraviolet. Dalam beberapa kasus, proses kimia digunakan untuk memvisualisasikan bintik-bintik asam sulfat, misalnya, mengabukan sebagian besar komponen organik, meninggalkan bintik gelap pada slide. Ini adalah teknik sederhana dan cepat untuk memisahkan campuran senyawa organik. Teknik ini sering digunakan untuk menentukan pigmen dalam tanaman, menganalisis komposisi pewarna serat, dan mengidentifikasi insektisida atau pestisida dalam makanan. Dibandingkan dengan kromatografi kertas, teknik kromatografi lapis tipis berjalan lebih cepat dan menghasilkan pemisahan yang lebih baik. Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan campuran senyawa organik yang mudah menguap. Instrumen yang melakukan proses ini disebut gas kromatograf, terdiri dari port injeksi, kolom yang berisi fase diam, detektor, dan sistem perekaman data. Campuran sampel dalam bentuk gas dimasukkan melalui lubang injeksi. Biasanya, jumlah gas sampel terlalu kecil, pada orde mikroliter. Oleh karena itu, gas pembawa digunakan untuk menghasilkan lebih banyak tekanan dan mendorong sampel melalui kolom. Karena kita tidak ingin gas pembawa fase gerak bereaksi dengan sampel, itu harus berupa gas inert seperti helium, atau gas non-reaktif seperti nitrogen. Kolom tabung logam atau gelas terdiri dari lapisan mikroskopis cairan atau polimer fase diam pada penyangga padat inert. Komponen yang berbeda dalam campuran memiliki titik didih yang berbeda, sehingga berinteraksi secara berbeda dengan dinding kolom ketika suhu dinaikkan. Hal ini menyebabkan setiap komponen terelusi pada waktu yang berbeda, disebut juga waktu retensi komponen. Dengan membandingkan waktu retensi, ahli kimia dapat menganalisis senyawa gas tunggal dalam campuran. Lebih lengkap bisa di lihat Disini 4. Kromatografi Cair Kromatografi cair adalah metode analisis yang digunakan untuk memisahkan molekul atau ion yang terlarut dalam pelarut. Ini sering disebut sebagai kromatografi cair tekanan tinggi, yang menggunakan berbagai interaksi kimia antara kolom kromatografi dan zat yang dianalisis. Dalam teknik ini, pelarut cair bertekanan fase gerak digunakan untuk melewatkan campuran sampel melalui kolom yang berisi bahan penyerap padat. Kolom biasanya struktur berbentuk tabung yang dikemas dengan partikel kecil dengan kimia permukaan tertentu. Karena setiap senyawa dalam campuran bereaksi berbeda dengan bahan penyerap karena perbedaan ukuran, adsorpsi, dan pertukaran ion, mereka mengalir dengan kecepatan yang berbeda di dalam kolom. Laju aliran yang berbeda ini membantu ahli kimia untuk memisahkan komponen campuran saat mereka mengalir keluar dari kolom. Pilihan aditif dan pelarut tergantung pada sifat fase diam dan zat yang dianalisis. Ahli kimia melakukan serangkaian tes dan memproses beberapa proses sederhana pada zat untuk menemukan metode kromatografi cair yang optimal untuk campuran yaitu metode yang dapat memberikan pemisahan puncak yang sempurna. Berikut ringkasan dari empat jenis utama kromatografi Metode Fase bergerak Fase Diam Ringkasan Kromatografi Kertas Cairan Padat Selulosa Komponen individu terlihat langsung pada kertas saring Kromatografi Lapis Tipis Cairan Padat alumina atau silica Komponen individu terlihat pada kaca yang dilapisi dengan lapisan tipis silika Kromatografi Gas Gas Inert Padat atau pendukung cairan Komponen dengan titik didih terendah keluar dari kolom terlebih dahulu, dan komponen dengan titik didih tertinggi keluar terakhir. Kromatografi Cair Cairan Padat alumina atau silica Sampel dipaksa melalui kolom dengan memompa pelarut pada tekanan tinggi melalui tabung panjang. Aplikasi Kromatografi adalah fenomena yang sangat berharga sehingga dua hadiah Nobel telah dianugerahkan kepada para ahli kromatografi. Faktanya, lebih dari 60 persen pemeriksaan kimia di seluruh dunia dilakukan dengan kromatografi atau variasinya. Teknik ini mampu memisahkan beberapa ratus senyawa yang konsentrasinya tidak diketahui dan identitasnya tidak diketahui, tanpa mengubah senyawanya. Beberapa detektor dapat mengidentifikasi jumlah pada skala bagian per miliar. Karena keunggulan ini, kromatografi sekarang banyak digunakan dalam 1. Ilmu forensik untuk menganalisis sampel yang diperoleh dari TKP 2. Pemantauan polusi untuk mendeteksi konsentrasi kecil polutan yang tidak diketahui di udara dan air. 3. Bidang medis selama proses produksi produk biologi dan farmasi. 4. Industri makanan untuk mendeteksi pembusukan dalam makanan, menentukan kualitas gizi, dan mempelajari rasa dan aditif. 5. Tindakan hukum untuk menentukan adanya alkohol dalam darah, dan kokain dalam urin. 6. Mengukur radioaktivitas untuk mengkarakterisasi senyawa berlabel radio dan menentukan kemurnian radiokimia. Selain itu, kromatografi juga digunakan dalam sidik jari DNA dan bioinformatika, diagnosis klinis penyakit dan kelainan, dan berbagai tujuan penelitian.
.
  • 3110caai4o.pages.dev/734
  • 3110caai4o.pages.dev/429
  • 3110caai4o.pages.dev/395
  • 3110caai4o.pages.dev/530
  • 3110caai4o.pages.dev/483
  • 3110caai4o.pages.dev/200
  • 3110caai4o.pages.dev/260
  • 3110caai4o.pages.dev/338
  • 3110caai4o.pages.dev/161
  • 3110caai4o.pages.dev/268
  • 3110caai4o.pages.dev/434
  • 3110caai4o.pages.dev/71
  • 3110caai4o.pages.dev/581
  • 3110caai4o.pages.dev/362
  • 3110caai4o.pages.dev/458
  • peralatan kimia yang dipakai dalam percobaan kromatografi adalah