Selanjutnyadari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jumat tgl 22 September tahun 30 Masehi. Acara resepsinya diselenggarakan tiga tahun kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33 Masehi, jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap, dan disalibkan.
Uma das personagens bíblicas mais conhecidas, Maria Madalena é descrita no Novo Testamento como uma das discípulas mais dedicadas de Jesus. As fontes que temos sobre sua vida, são os Evangelhos canônicos* e os livros apócrifos**. Sua primeira aparição se faz no livro de Lucas 82, onde a narrativa relata que Cristo expulsou dela sete demônios e, na sequência, ela se torna uma das mulheres que o acompanhariam e seguiriam. Os escritos apócrifos de Maria, Tiago, Filipe e Pistis Sophia consideram Maria Madalena como o espírito da Sabedoria, descrita como a personificação do conhecimento; a amada de Jesus; a discípula e apóstola de Jesus; a apóstola dos apóstolos. Madalena aparece firme nos momentos mais cruciais da vida de Jesus. Esteve presente na crucificação e em seu funeral, juntamente com Maria de Nazaré e outras mulheres. A Bíblia conta que, no sábado após a crucificação, Madalena saiu do Calvário rumo à Jerusalém para comprar certos perfumes, a fim de preparar o corpo de Cristo como se dava o costume funerário na época. Permaneceu na cidade durante todo o sábado e, no dia seguinte, "quando ainda estava escuro", foi ao sepulcro e achou-o vazio. Lá, recebeu de um anjo a notícia de que Cristo havia ressuscitado e foi-lhe dito que devia informar tal fato aos apóstolos de Cristo. Após esse episódio, não houveram mais citações sobre ela na Bíblia. Maria Madalena é considerada uma santa pela Igreja Católica Romana, Ortodoxa, Anglicana e luteranas, que comemoram com festa o dia 22 de julho em sua homenagem. As igrejas ortodoxas orientais também comemoram, porém no segundo domingo após a Páscoa. Além disso, nada pode ser afirmado, com certeza, a respeito de Maria Madalena. Porém, muitas lendas surgiram em torno dela. De acordo com uma antiga tradição dos antigos cristãos do Oriente, Maria Madalena acompanhou João e Maria, mãe de Jesus, a Éfeso, onde morreu e foi enterrada. Já, uma das lendas da Idade Média diz que ela foi prometida ao apóstolo João. Uma outra lenda antiga, que a confunde com Maria, irmã de Lázaro, diz que ela viajou para Marselha, na França, com Marta, Lázaro e outros para evangelizar a região. Segundo essa lenda, ela passou 30 anos de sua vida cumprindo penitência na caverna de La Saint-Baume nos Alpes Marítimos e foi milagrosamente transportada pouco antes de sua morte, para a capela de Saint-Maximin e enterrada em Aix. Alguns escritores e estudiosos contemporâneos, narram Madalena como mulher de Cristo que teve com ele, inclusive, filhos. Segundo esta teoria, tal fato teria sido escondido por revisionistas cristãos que teriam alterado os Evangelhos. Estes escritores tecem suas teorias a partir do cruzamentos de informações dos Evangelhos Canônicos com os livros apócrifos e escritos gnósticos. Ao longo dos séculos, a arte cristã tem representado Maria Madalena através da escultura e da pintura, como uma mulher de cabelos longos e com uma jarra de óleo nas mãos. Mas, o que a fez famosa, é a crença de que ela teria sido uma prostituta que foi transformada pela palavra de Cristo. O que serve como exemplo ”ferramenta" de exemplo para as religiões falarem sobre arrependimento e transformação para os "pecadores". O curioso é que em nenhum lugar da Bíblia e até mesmo nos evangelhos apócrifos se diz que Maria Madalena teria sido uma prostituta ou uma pecadora. A autoria desta ideia pode ser atribuída aos líderes e seguidores da Igreja Católica em seu início, que permitiram e incentivaram a confusão entre a história de Maria Madalena e outras Marias e mulheres citadas na Bíblia. Teriam como um de seus objetivos principais descreditar as mulheres e mantê-las fora do clero. * Evangelhos canônicos são os livros do Novo Testamento aceitos como legítimos na maioria das religiões cristãs. Compreendem os Evangelhos de Mateus, Marcos, Lucas e João. ** Os Livros apócrifos apresentam narrativas e informações que divergem da doutrina estabelecida pela Igreja Católica em seu início. Muitos destes textos foram considerados heréticos e, por isso, excluídos da Bíblia. A maioria deles consistem em cartas, coletâneas de frases, narrativas e profecias que abordam a vida de Jesus Cristos e seus seguidores. Alguns, ainda, apresentam diferentes versões de fatos narrados no Antigo Testamento, como, por exemplo, a criação do mundo. VrouwSpelers: Maria, stem van engel. 1. Maria Dalam Kitab Suci. Menjelaskan Bunda Maria dalam iman Katolik Oleh: Tony Bamboe. Editor R Jerome. 2. Pendahuluan. Banyak orang yang bertanya kepada saya mengenai Maria, mungkin karena mereka mudah melihat saya sebagai seorang Katolik. Karena di mobil yang saya gunakan sehari-hari tertempel stickerberimanbukanrecehan, santo-santa, santa, mariamagdalena, teladan, refleksi, know, Hai-hai Sobat YOUCAT!! Kalian pasti gak asing kan dengan nama Maria Magdalena? Maria Magdalena pernah disebut sebagai wanita yang disembuhkan dari 7 roh jahat oleh Tuhan Yesus. Dengan harta kekayaannya pula, Maria Magdalena termasuk dalam wanita-wanita yang melayani rombongan Tuhan dalam perjalanan pewartaanNya. Saat penyaliban Tuhan Yesus, Maria Magdalena berdiri di sekitaran tempat penyaliban Tuhan bersama wanita-wanita lainnya. Saat pemakaman Tuhan pun, Maria Magdalena turut serta. Dan kisah tentang Maria Magdalena yang paling wow adalah ketika ia dipilih Tuhan sebagai saksi pertama kebangkitanNya. Keren kan?! Lalu, apa ya yang bisa kita teladani dari sosok Maria Magdalena? Pertama, teladan kehendak untuk berpaling kepada Tuhan alias bertobat. Maria Magdalena adalah sosok yang dibebaskan Yesus dari 7 roh jahat bdk. Luk 81-3. Dikuasai oleh 7 roh jahat tentu siksaan yang berat bagi siapapun ya. Tapi Maria Magdalena berani untuk datang kepada Tuhan dan kemudian oleh kuasaNya ia disembuhkan dan terbebas dari kuasa jahat itu. Sama halnya dengan kita yang juga diliputi oleh banyak dosa dan luka. Kita juga bisa kok disembuhkan oleh Tuhan karena Tuhan kita itu Maha Berbelas Kasih. Tapi ingat, kesembuhan dari Tuhan tidak bisa datang begitu saja. Kita, anak-anakNya ini, perlu proaktif untuk datang kepadaNya. Datang dengan penuh rasa sesal atas dosa-dosa kita, niat bertobat yang sungguh-sungguh, dengan rasa terbuka mau mempersembahkan luka-luka kita, dan yang terpenting percaya dengan penuh iman akan kuasa Tuhan yang dahsyat. Percaya deh, Tuhan bakal kasih kesembuhan atas dosa dan luka kita itu karena “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” bdk. Mzm 5119. Btw, Mazmur 51 ini cocok banget untuk memohon pengampunan dan belas kasih dari Tuhan, ayat-ayatnya bikin melting. Next, teladan pemberian diri bagi pelayanan. Maria Magdalena berperan pentinguntuk melayani rombongan Tuhan dalam karya pewartaan bdk. Luk 81-3. Kalau zaman sekarang, peran Maria Magdalena ini bisa disebut sebagai donatur. Ya, peran yang sebenarnya tidak kalah sulitnya dalam hal pewartaan. Di mana sulitnya? Sulitnya adalah terkadang kita terlalu terikat dengan harta duniawi hingga takut kalau dengan berbagi/beramal, kekayaan kita akan berkurang. Padahal menurut “kalkulator”nya Tuhan, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” bdk. Ams 1124. Peranan Maria Magdalena sebagai donatur dalam rombongan Yesus mengajarkan kepada kita, sudah seharusnya apa kepunyaan kita digunakan untuk membantu sesama dan demi kemuliaanNya. Justru kita harus mencari harta surgawi bukan harta duniawi. Berpasrah selalu pada penyelenggaraannya, bukan pada kekuatan uang. DOCAT 164-170 Berikutnya, teladan kesetiaan hingga akhir apapun risikonya. Dalam keempat Injil walaupun Injil Lukas tidak menyebutkannya secara langsung, dikisahkan bahwa Maria Magdalena hadir di sekitaran Bukit Golgota, tempat Yesus disalibkan. Ini berarti Maria Magdalena mengikuti Yesus sejak Ia menderita sengsara, lalu memikul salib dari Yerusalem sampai ke Golgota, hingga akhirnya wafat di kayu salib. Ini berarti pula oleh imannya yang besar kepada Tuhan, Maria Magdalena dengan setia mengikuti Tuhan, apapun yang terjadi, walaupun risikonya ia mungkin akan ditangkap para serdadu. Pertanyaan refleksi bagi kita adalah, apakah kita berani meneladan kesetiaan Maria Magdalena ini? Di saat posisi kita terancam, apakah kita tetap setia memilih mengikuti Yesus walaupun risikonya berat, ataukah kita malah menyangkal Yesus, atau bahkan kabur entah ke mana? Kisah paling wow dari Maria Magdalena ialah ketika Kebangkitan Tuhan bdk. Yoh 20. Banyak hal yang bisa kita teladani sekaligus refleksikan dari peristiwa itu. Pagi-pagi buta ia pergi ke makam Tuhan untuk merempahiNya sebagai bentuk cintanya yang besar kepada Tuhan, ia ingin Tuhannya dimakamkan dengan layak. Artinya, Maria Magdalena memberikan keteladanan tentang bagaimana mengungkapkan kecintaan kita pada Tuhan secara konkrit. Jadi cinta bukan cuma ungkapan di bibir saja tapi harus sampai pada perbuatan. Refleksi kecil yang bisa kita tanyakan pula pada diri kita dari keteladanan Maria Magdalena itu adalah, maukah kita bangun pagi-pagi buta untuk ikut ibadat pagi atau misa harian? Masih seputar peristiwa Kebangkitan Tuhan bdk. Yoh 20. Ketika Maria Magdalena tiba di makam, ia mendapati makamNya kosong dan segera memberitahu para rasul. Peristiwa ini kadang terlewat oleh kita ketika membaca dahsyatnya peristiwa Kebangkitan Tuhan, tetapi tidak oleh Maria Magdalena. Apa sih maksudnya? Ketika Maria Magdalena tiba di makam dan mendapati makam Yesus dalam keadaan kosong dan kemudian ia segera memberitahu para rasul, secara tidak langsung, Maria Magdalena memberi teladan untuk menghormati para Rasul karena peranan mereka yang istimewa dalam Gereja. Nah, masih ada lagi nih yang ternyata bisa kita pelajari dari keteladanan Maria Magdalena dalam peristiwa Kebangkitan Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Injil Yohanes Bab 20. Ketika berada di dalam makam dan tak mendapatkan Tuhannya, Maria Magdalena menjadi sedih, bingung, terdiam, dan menangis, berbeda dengan Petrus yang kembali pulang. Apa ya yang bisa kita teladani dari Maria Magdalena dalam hal ini? Tentu saja keteladanan dalam kesetiaan untuk terus mencari Tuhan meskipun segala sesuatu seolah tak memungkinkan. Nah, refleksi menarik juga nih buat kita, ketika kita dalam kebingungan dan kesedihan, apakah kita tetap akan tinggal dan mencari Tuhan, ataukah seperti Petrus yang menyerah dan kembali? Dan, segalanya kemudian berbuah… Tidak lama setelah rangkaian peristiwa tadi, Tuhan kemudian menampakkan diri pada Maria Magdalena. Ia kemudian menjadi saksi pertama kebangkitan Tuhan! Sungguh karunia yang istimewa dari Tuhan. Nah, jadi asalkan kita mau tetap tinggal dalam Tuhan, kesedihan kita pun pasti akan diubahNya menjadi sukacita! Terakhir nih, bagi Tuhan, masa lalu kita yang penuh dosa bukanlah hal penting. Yang terpenting adalah kesungguhan kita untuk berbalik kepadaNya, setia mengikuti Dia, sungguh mencintaiNya, dan tetap tinggal di dalamNya apapun yang terjadi. Dengan begitu, percaya deh Tuhan bakal kasih kita anugerah yang tak terbayang bagi kita. Berkah Dalem!
MariaRini Kustrianingsih, Maria Magdalena Minarsih, dan Leonardo Budi Hasiolan. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Journal of Management Vol.02 No.02 , Maret 2016. Michael Hendrik Santoso. 2014.
ContohnyaPeristiwa Pernikahan di Kana, ditafsirkan dalam Injil Maria Magdalena adalah sebagai peristiwa pernikahan Jesus sendiri dengan Maria Magdalena, padahal sudah jelas dalam Injil Johannes dan Lukas, bahwa Jesus adalah sebagai tamu yang diundang bersama dengan ibunya Maria. Kesaksian Islam Masuk Kristen : "Penulis Situs Anti-Kristen