Pengengyu tan don dengan rasa yang agak beda? Cobain gyu tan don yang ada di Food Coma ini. Gyu tan nya terdiri dari beberapa potongan daging sapi tebal yang dimasak hingga well-done. Kelembutan lidah sapinya menyatu sempurna dengan saus mentega yang dicampur dengan bumbu bawang merah dan putih.
PROSES SENSASI SAMPAI PERSEPSI PADA MANUSIA 1. Penjelasan proses sensasi persepsi pada manusia – Stimulus stimulus adalah objek seperti cahaya, suara, sentuhan. – Ambang batas kemampuan untuk ditangkap, tergantung dari objeknya apakah termasuk dari stimulus kuat atau stimulus lemah. – Panca indera terdiri dari penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, pengecap, dan yang terakhir extrasensories sixcence – Sensasi sensasi adalah proses yang belum dimaknai – Proses yang mempengaruhi presepsi sesuatu yang kita alami, terdiri dari persepsi visual, dan persepsi individu. *dari sensasi ke proses yang mempengaruhi persepsi merupakan proses pengiriman ke otak* 2. Faktor yang mempengaruhi persepsi, terdiri dari a. Faktor internal – PANCA INDERA 1. Indera Pengelihatan – Mata terdiri dari Otot Mata. Bola Mata. Saraf Mata. – Alat tambahan mata yaitu o Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat. o Kelopak Mata melindungi mata dari benturan. o Bulu Mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran. – Fungsi bagian – bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut o Kornea selaput tanduk berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. o Iris selaput pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. o Pupil anak mata berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata. o Lensa mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. o Retina selaput jala berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak. o Urat saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak. o Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata. o Kunjongtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata. o Skrela berfungsimelindungi bola mata. o Koroid berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata. 2. Indera Pendengaran dan Kesimbangan -Indera pendengar adalah telinga yang terdiri dari o Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran o Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar martil, landasan dan sanggurdi dan saluran eustachius. o Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput koklea – Fungsi bagian-bagian indra pendengar o Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi. o Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam. o Tiga tulang pendengaran tulang martil, landasan dan sanggurdi berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput. o Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea rumah isput berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. o Saluran eustus menghubachiungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar. 3. Indera Peraba – Bagian indra peraba yang paling peka o Ujung Jari o Telapak Tangan o Telapak Kaki o Bibir o Alat Kemaluan. – Fungsi bagian-bagian kulit o Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. o Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat o Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh o Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut o Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh. 4. Indera Pembau – Fungsi bagian-bagian indra pembau o Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara o Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas o Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau o Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan o Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak 5. Indera Pengecap • Daerah-daerah peka pada lidah o Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit o Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam o Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis. Sumber b. Faktor eksternal a. objek yang di persepsi adalah stimulus yang memicu atau merangsang alat indera atau reseptor, sebagian besar stimulus itu dating dari luar, ada juga stimulus yang dating dari dalam individu yang memersepsi b. nilai-nilai dan kebutuhan individu adalah suatu stimulus yang dibutuhkan untuk seseorang dalam bersosisalisasi kepasa oranglain. 2. SISTEM SYARAF Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus rangsang. Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. 3. PERHATIAN Perhatian Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang didalam maupun yang ada diluar Dakir, 1993 114 . Dengan kata lain, perhatian adalah pemprosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Groover menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi persepsi dan ingatan adalah perhatian. Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat 5 jenis perhatian, yaitu a. Perhatian selektif Selective Attention; Perhatian selektif terdapat pada situasi dimana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting. b. Perhatian terfokus Focused Attention; Perhatian terfokus mengacu pada situasi dimana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya. c. Perhatian terbagi Divided Attention; Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus. d. Perhatian yang terus menerus Sustained Attention; Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal. e. Kurang perhatian Lack of Attention; Kurang perhatian merupakan situasi dimana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk. sumber 3. Proses Penambahan Sensasi – Persepsi • Stimulus, energy yang dihasilkan oleh respon pada organ pengindraan yang langsung berpengaruh pada kelakuannya. • Transductive, penalaran/pemikiran yang diamati secara acak dan tidak terfokus pada satu objek. • Brain primary area, daerah sensorik primer, area otak utama yang menerima informasi sensorik dari proyeksi saraf utama. • Brain association area, bagian dari otak yang terhubung ke fungsi bagian utama dari syaraf utama. Daerah ini bertanggung jawab untuk berpikir, memori, dan pembelajaran, dalam kombinasi dengan bagian-bagian utama. • Personalized perception, suatu stimulus yang keluar dengan sendirinya dari dalam diri sendiri secara ilmiah.
Gigipalsu dapat menekan beberapa otot dan jaringan mulut, menyebabkan nyeri mulut. Bahan yang digunakan dalam gigi palsu juga bisa mengiritasi jaringan dalam mulut. 6. Kerusakan saraf yang mengendalikan rasa dan nyeri di lidah. 7. Alergi terhadap makanan, penyedap makanan, bahan aditif makanan, wewangian, pewarna atau zat lainnya. 8. 1. KD Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. Muatan materi pada buku siswa dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. Materi tersebut dapat dilihat pada bab 1 halaman 2-4 dimana berisi tentang struktur rangka manusia dan fungsinya. 2. KD Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh. Buku ini memberikan penjelasan tentang pengaruh sikap tubuh terhadap rangka. Materi tersebut menjelaskan tentang cara menjaga kesehatan tulang dan bentuk rangka serta menjelaskan tentang posisi duduk yang baik. Pada buku ini juga siswa diminta untuk mengamati gambar untuk membedakan kebiasaan yang baik dan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan kerangka tubuh manusia. Materi tersebut dapat dilihat pada bab 1 halaman 5-6. 3. KD Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya. Muatan materi yang terdapat dalam buku ini menjelaskan macam-macam indra manusia serta fungsinya. Pada buku ini juga terdapat beberapa kegiatan percobaan salah satunya percobaan terbentuknya bayangan pada mata dengan menggunakan senter. Selain itu terdapat pula beberapa kegiatan lain dan beberapa gambar yang menunjukkan bagian-bagian pada indra manusia. Hal tersebut diharapkan agar siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dan fungsinya. Materi tersebut dapat dilihat pada bab 2 di halaman 11-20. 4. KD Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera. Rumusglbb lengkap dengan keterangannya. Gerak lurus berubah beraturan juga di artikan sebagai gerak lurus suatu obyek di mana kecepatannya berubah terhadap waktu karna adanya percepatan yang konstan atau tetap. Nah inilah rumus dari gerak lurus berubah beraturan. Nilai a pada glbb disebut percepatan sedangkan nilai a pada glbb disebut perlambatan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa a. Penyebaran reseptor rasa di berbagai daerah pada lidah menentukan tingkat kepekaan tiap daerahnya terhadap setiap rasa. b. Tingkat kepekaan ORT dan waktu adaptasi OFT seseorang terhadap rangsangan bau ditentukan beberapa factor salah satunya oleh jumlah reseptor olfaktori yang terdapat dalam indera penciumannya. c. Jumlah dan persebaran reseptor panas, dingin, dan sentuhan adalah berbeda pada setiap bagian tubuh manusia. d. Jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta mata kanan adalah relatif sama dengan mata kiri. e. Refleks dan diameter pupil seseorang dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan intensitas cahaya dan daya akomodasi matanya. Figures - uploaded by Ahmad ArsyadiAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Ahmad ArsyadiContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN SISTEM SENSORI Nama Ahmad Arsyadi NIM 12640024 Asisten Mbak Rahmiyati Kelompok 1 Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 I. Tujuan Percobaan a. Pengecap 1. Menentukan daerah penyebaran reseptor rasa pada lidah. 2. Menentukan tingkat kepekaan berbagai daerah di lidah terhadap setiap rasa. b. Pembau 1. Mengetaui tingkat kepekaan seseorang terhadap rangsangan bau. 2. Mengetahui waktu adaptasi reseptor pada indera pembau. c. Reseptor Panas dan Dingin 1. Membandingkan jumlah reseptor panas badan Ruffini dan dingin badan Krause pada kulit. 2. Mengetahui persebaran reseptor sentuhan badan Meissner pada kulit. d. Bintik Buta Menentukan jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta. e. Refleks Pupil 1. Mengetahui refleks pupil terhadap intensitas cahaya. 2. Mengetahui refleks pupil terhadap akomodasi mata. II. Dasar Teori Perspesi yang ada di dunia yaitu tekstur, warna, suara, hangat, bau, dan rasa ditimbulkan oleh otak akibat adanya impuls elektrokimiawi pada sel saraf yang dihantarkan ke otak dari reseptor sensori. Reseptor ini mengubah mentransduksi berbagai energi yang ada di dunia nyata menjadi energi impuls untuk dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh sel-sel saraf sensori Fox, 2008. Menurut Fox 2008, reseptor sensori dapat dibagi menjadi empat macam menurut tipe energi stimulus yang ditransduksinya. Pembagian ini meliputi 1. Kemoreseptor, merupakan reseptor stimulus berupa zat-zat kimia yang ada di lingkungan atau darah papil pengecap, epitel olfaktori, aorta, dan badan carotid. 2. Fotoreseptor, meliputi sel-sel kerucut dan sel-sel batang pada retina mata. 3. Termoreseptor, yang peka terhadap kondisi panas dan dingin badan Crausse dan badan Ruffini pada kulit. 4. Mekanoreseptor, yang distimulasi oleh adanya perubahan bentuk mekanik dari reseptor membran sel reseptor sentuhan dan tekanan pada kuli serta sel rambut pada bagian dalam telinga. Reseptor juga dapat dibagi menjadi dua macam menurut tipe informasi dalam sel saraf sensori yang dihantarkan ke otak. Proprioreceptor merupakan reseptor yang peka terhadap posisi badan dan pergerakann tulang gelendong otot, tendon, dan reseptor tulang sendi. Jenis kedua adalah Cutaneous receptor meliputi reseptor sentuhan dan tekanan, reseptor panas dan dingin, dan reseptor sakit Fox, 2008. 1. Kemoreseptor a. Lidah Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khususnya pengecap dan pembau. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh-pembuluh darah dan urat ssaraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Pada bagian posteriornya terdapat struktur ligamen halus frenulum linguae yang mengkaitkan bagian tersebut pada dasar mulut Irianto, 2012. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Saat dijulurkan, ujung lidah akan meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah akan membulat. Selaput lendir lidah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu Irianto, 2012. Sel reseptor pengecap pada mamalia adalah sel epitel termodifikasi yang terorganisasi menjadi kuncup pengecap taste bud yang tersebar di sejumlah area lidah dan lidah terasosiasi dengan penjuluran berbentuk puting yang disebut papila yang bertugas untuk untuk mengenali berbagai macam rasa Guyton, 2006. Menurut Irianto 2012, permukaan atas lidah ditutupi papilla-papila yang mempunyai kepekaaan sendiri-sendiri dan terdiri atas tiga bagian, yaitu a1. Papila sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papila ini adalah jenis papilla yang terbesar dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. a2. Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah serta berbentuk seperti jamur. a3. Papila filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan cita rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf pembau bukan ujung saraf pengecap. Supaya dapat dirasakan semua, makanan harus menjadi cair serta benar-benar bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga. Adaptasi dari rasa kecap mula-mula berlangsung cepat dalam 2-3 detik, kemudian adaptasi berjalan lambat Irianto, 2012. Acuan untuk pengajaran peta rasa pertama kali diungkapkan oleh Hanig untuk meraih gelar doctor dan dipublikasikan pada Philosophisce Studien tahun 1901 menyatakan bahwa peta rasa di lidah terdiri atas empat bagian, yaitu rasa manis, asin, asam, dan pahit Irianto, 2012. Gambar Umami Peta rasa ini dikatakan sudah kadaluarsa karena setelah dikaji dan diteliti selama 100 tahun, para ilmuan menemukan bahwa otak dapat menginterpretasikan rasa kelima yaitu umami enak,sedap,lezat melalui serangkaian reaksi kimia di dalam sel rasa taste cell yang terdapat pada kuncup rasa taste bud di lidah. Kuncup ini berbentuk menyerupai bawang, terdiri atas 50-100 sel rasa yang masing-masing mempunyai mikrovili dan pori rasa taste pore Irianto, 2012. Menurut Ganong 1998, reseptor rasa asam kecut dirangsang oleh ion H+, bukan anion yang terkait. Untuk setiap bahan asam, rasa asam biasanya setara dengan konsentrasi H+, tetapi asam-asam organic sering lebih asam daripada asam mineral dengan konsentrasi H+ yang sama. Hal ini menurutnya disebabkan karena asam organik lebih cepat menembus sel daripada asam mineral. Rasa asin dihasilkan oleh Na+. Beberapa senyawa organik juga terasa asin, misalnya dipeptida lisiltaurin dan orniltaurin terasa asin, dan berdasarkan beratnya, lisiltaurin lebih kuat daripada NaCl. Sebagian besar rasa bahan yang terasa manis adalah bahan organik seperti sukrosa, maltosa, laktosa, glukosa, serta bahan lain seperti polisakarida, gliserol, kloroform, dsb. Bahan yang sering digunakan untuk menguji rasa pahit adalah kina sulfat yang disebabkan oleh adanya kation. Adapun rasa umami ditimbulkam oleh glutamat, asam amino yang banyak terdapat pada protein daging, ikan, dan legum Ganong, 1998. Menurut Irianto 2012, kerjasama antara indera pengecap dan pembau dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Di samping itu juga mempengaruhi produksi kelenjar air liur. Bila aroma makanan itu sedap dan rasanya lezat, maka nafsu makan seseorang akan meningkat, dan produksi air liur juga akan meningkat untuk ditelan. Sebaliknya jika suatu zat berbau busuk, maka nafsu atau selera makan akan turun, tetapi produksi air liur akan meningkat untuk ditelan. Banyak serangga memiliki indera rasa yang berkembang sangat baik. Kupu-kupu admiral merah dapat merasakan larutan sukrosa sebanyak 0,000078 molar yang terlau uncer untuk kita rasakan. Reseptor rasa kupu-kupu tersebut terletak di kaki-kakinya. Insekta lain memiliki reseptor rasa pada antena dan bagian-bagian mulutnya Kimball, 1983. b. Hidung Penciuman Hidung dan pengecap Lidah secara umum diklasifikasikan sebagai indera visceral karena kaitannya yang erat dengan fungsi saluran cerna. Secara fisiologis keduanya berkaitan satu sama lain sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, kedua indera ini secara anatomis agak berbeda. Reseptor penciuman merupakan reseptor jarak jauh telesepator, jalur penciumannya tidak memiliki penyambung di thalamus, dan tidak terdapat daerah proyeksi neokorteks untuk penciuman. Sedangkan pada lidah, jalur pengecapannya berjalan melewati batang otak ke thalamus dan berproyeksi ke girus postsentralis bersama dengan jalur untuk sensibilitas sentuh dan tekan dari mulut Ganong, 1998. Menurut Fox 2008, reseptor yang bertanggung jawab terhadap olfaksi atau sensasi bau terletak pada epitel olfaktori. Apparatus olfaktori terdiri atas sel-sel reseptor sel saraf bipolar, sel-sel tiang, dan sel-sel batang. Sel-sel batang akan berdegenerasi untuk membentuk sel-sel reseptor baru setiap satu atau dua bulan untuk menggantikan sel saraf yang rusak akibat terbukanya dan bersentuhan dengan udara dingin dari lingkungan. Sel-sel tiang merupakan sel epitel yang kaya akan enzim untuk terjadinya oksidasi hidropobik. Setiap sel saraf bipolar memiliki satu dendrit yang menembus masuk ke rongga hidung dan terdapat knob yang bersilia di ujungnya. Dendrit pada sel saraf sensori ini memiliki protein reseptor olfaktori pada silianya yang berfungsi untuk mengikat dan menangkap molekul bau yang berupa uap Fox, 2008. Fungsi hidung adalah untuk menerima rangsangan bau-bauan yang dirangsang oleh gas yang terhirup. Rasa pembauan ini sangat peka dan kepekaannya mudah hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama dalam waktu yang cukup lama. Rasa pembauan ini juga dapat diperlemah bila selaput lendir sangat kering, sangat basah dan membengkak pilek atau flu. Bau-bauan dilukiskan sebagai bau harum dan bau busuk Irianto, 2012. Menurut Irianto 2012, adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan cepat dalam 2-3 detik kemudian adaptasi berjalan lambat. Suatu hal yang istimewa dalam pembauan manusia adalah bahwa kita dapat membaui sesuatu walau kadar zat tersebut dalam udara sangat sedikit. Beberapa hewan memiliki indera pembauan yang sangat hebat karena terdapat banyak sekali reseptor pembau yang sensitif pada hidungnya Irianto, 2012. Ngengat ulat sutra jantan dapat mencium feromon yang dikeluarkan ngengat betina yang jauhnya dua sampai tiga mil. Reseptor baunya, sebagaimana kebanyakan insekta, terdapat pada antena. Ular dan kadal mempunyai organ reseptor bau yang amat baik, yaitu organ Jacobson yang terletak di langit-langit mulut. Secara bergantian mereka mengeluarkan lidahnya ke udara dan kemudian ke dalam organ Jacobson sehingga mereka merasakan udara dan mendeteksi adanya bau Kimball, 1983. c. Kulit Kulit atau kutis merupakan salah satu organ yang paling luas permukaannya dan sangat penting bagi tubuh, yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga memiliki banyak fungsi yaitu sebagai alat pengeluaran, pelindung tubuh terhadap air, cuaca dan keadaan lingkungan lain, sebagai pengatur panas, sebagai alat pertahanan tubuh, sebagai alat indera untuk perasa dan peraba Irianto, 2012. Menurut Irianto 2012, di dalam kulit terdapat sejumlah reseptor untuk berbagai jenis rangsangan, dan paling sedikit terdiri atas lima jenis penginderaan, yaitu rabaan sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan sakit nyeri. Reseptor-reseptor tersebut tidak secara merata tersebar di kulit tubuh, demikian pula perbandingan jumlah untuk masing-masing reseptor tidak sama. Jumlah reseptor untuk rasa sakit hampir 27 kali lebih banyak daripada reseptor untuk dingin, sedang reseptor dingin berjumlah 10 kali lebih banyak daripada reseptor untuk panas. Sensasi pada kulit seperti yang telah disebutkan di atas ditangkap oleh dendrit yang terdapat di ujung berbagai sel saraf sensori yang berbeda pula. Reseptor rasa panas, dingin, dan sakit merupakan ujung dari sel saraf sensori yang naked telanjang. Sensasi rasa sentuh difasilitasi oleh adanya dendrit yang mengelilingi folikel rambut dan diperluas oleh ujung dendrite yang disebut badan Ruffini dan piringan Merkels. Sensasi rasa sentuh dan tekanan juga difasilitasi oleh dendrit yang dibungkus dalam struktur yang bervariasi seperti badan Meissner dan badan Pacini Fox, 2008. Menurut Irianto 2012, untuk rangsangan mekanik diperlukan beberapa reseptor khusus, ujung cabang-cabang halus serabut saraf yang berada di antara sel-sel epidermis dan berfungsi untuk rangsangan berbentuk sentuhan halus, sedang untuk rabaan yang agak kasar diperlukan reseptor yang berada di antara epidermis dan dermis. Untuk rabaan yang lebih kasar berupa tekanan pada kulit diperlukan reseptor khusus yang berbentuk seperti bawang yang terletak dalam dermis lebih dalam. Pada kulit telapak tangan, khususnya di ujung-ujung jari banyak ditemukan reseptor untuk sentuhan dan rabaan. Reseptor untuk rangsangan sakit nyeri dijumpai pada ujung-ujung percabangan serabut saraf yang menyebar pada dermis kulit secara meluas. Walaupun suhu merupakan rangsangan dalam satu kelompok, namun untuk merasakan perbedaan suhu, kulit dilengkapi dengan reseptor khusus yang berbeda strukturnya antara reseptor untuk suhu dingin dan suhu panas Irianto, 2012. Menurut Irianto 2012, indera yang disebutkan di atas tidak terbatas pada kulit saja, melainkan juga ditemukan pada selaput lendir mulut dan lidah. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa lidah kita dapat merasakan sakit, dingin, panas, dan dapat merasakan kasar halusnya permukaan makanan dalam mulut. Impuls saraf yang terbentuk oleh rangsangan pada setiap reseptor alat indera tersebut akan dijalarkan melalui serabut saraf menuju ke medulla spinalis untuk refleks dan ke korteks otak untuk penghayatan informasi yang diperoleh. d. Mata Mata adalah organ indera yang kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka sinar yang primitif pada permukaan invertebrata. Di dalam wadahnya yang protektif, setiap mata memiliki sebuah lapisan reseptor-reseptor, sebuah lensa yang memfokuskan cahaya ke reseptor tersebut, dan sebuah sistem saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke otak Ganong, 1998. Struktur bola mata terdiri atas sklera, yaitu lapisan paling luar dari mata yang keras dan terdiri dari jaringan konektif dan jika dilihat dari luar merupakan bagian yang berwarna putih. Jaringan sklera berhubungan dengan kornea yang masuk melewati kornea menuju ruang anterior mata. Kemudian cahaya melewati sebuah celah yaitu pupil yang dikelilingi oleh serabut otot berpigmen yang dikenal dengan iris. Setelah melewati pupil, cahaya masuk melalui lensa Fox, 2008. Mata berbentuk seperti bola, terletak di dalam rongga mata. Dinding rongga mata itu ialah tulang-tulang tengkorak yang sangat keras. Hal ini baik sekali untuk melindungi mata yang lunak. Bola mata memiliki garis tengah kira-kira 2,3 cm. Bagian depannya bening. Alat penerima rangsang cahaya yang akan dihayati oleh otak sebagai penglihatan ini terdapat di dalam bola mata berbentuk sebagai selaput jala atau retina. Bagian dari alat penglihatan beserta kelengkapannya ialah bola mata, otot-otot penggerak bola mata, kelopak mata, dan kelenjar air mata Irianto, 2012. Menurut Kimball 1983, mata manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu Lapisan luar atau lapisan sklera yang sangat kuat. Lapisan ini membentuk kornea yang bening yang menerima cahay masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan. Permukaan kornea tetap basah dan bebas debu karena sekresi dari kelenjar air mata. Lapisan tengah mata, yaitu lapisan koroid, amat berpigmen dengan melanin dan sangat banyak pembuluh darah. Lapisan ini sangat berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian depan mata, lapisan koroid membentuk iris. Iris juga dapat berpigmen dan bertanggung jawab terhadap warna mata. Suatu bukaan, yaitu pupil biji mata ada di tengah iris. Besarnya bukaan ini bermacam-macam dan dikendalikan secara otomatis Kimball, 1983. Menurut Kimball 1983, pada saat cahaya suram saat ada bahaya, pupil membesar agar cahaya yang masuk ke mata menjadi lebih banyak. Pada cahay terang, pupil mengecil. Hal ini tidak saja melindungi bagian dalam mata dari penerangan yang berlebihan, tetapi juga memperbaiki kemampuan pembentukan bayangan dari kedalaman medan. Lapisan dalam mata adalah retina. Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu sel batang dan sel kerucut yang tersusun rapat tepat di bawah permukaan retina. Sel batang, kira-kira ada 100 juta batang dalam setiap mata. Sel batang terutama dipakai untuk penglihatan dalam cahaya suram dan teramat peka terhadap cahaya. Akan tetapi, bayangan yang dibentuk batang-batang ini tidak tajam. Batang berfungsi dalam kelompok. Dengan kata lain, sejumlah batang berbagi satu rangkaian saraf ke otak. Satu batang dapat mengawali impuls dalam rangkaian tersebut tetapi otak tidak mungkin untuk menentukan batang mana dalam kumpulan itu yang terlibat. Agar cahaya dapat diserap, harus ada bahan penyerap cahaya, yaitu suatu pigmen pada batang yaitu rodopsin, suatu protein terkonjugasi Kimball, 1983. Sel kerucut, kira-kira sekitar pada setiap millimeter persegi di satu daerah retina, yaitu fovea, suatu daerah tepat di seberang lensa. Berbeda dari batang, kerucut hanya bekerja dalam cahaya terang yang membuat kita dapat melihat warna-warna. Setiap macam kerucut mengandung suatu pigmen yang paling baik menyerap salah satu di antara ketiga warna utama, merah, hijau, dan biru. Secara teori, otak dapat mencampurkan tiga sensasi warna utama untuk membentuk satu dari lebih berbagai corak warna yang dapat dibedakan oleh mata yang terlatih dengan baik Kimball, 1983. Lensa terdapat di belakang iris selaput pelangi berbentuk bulat dengan dua permukaan cembung kea rah depan dan belakang. Jadi, lensa mata merupakan lensa bikonveks. Lensa ini bersifat kenyal dan dilindungi oleh suatu bungkus lensa. Agar tidak berpindah tempat, maka pada bungkus lensa diperkuat dengan alat penggantung sebagai tali temali yang berpangkal di belakang iris. Pada pangkal tali temali tersebut terdapat otot pengatur kecembungan lensa. Untuk melihat dekat, lensa harus lebih cembung agar bayangan dapat jatuh pada selaput jala. Kecembungan lensa mata disebabkan kontraksinya otot-otot polos tadi. Proses mencembungnya lensa mata disebut amomodasi. Terlalu lama melihat dekat, misalnya membaca terus-menerus menyebabkan capai karena kontraksinya otot yang terus-menerus Irianto, 2012. Gangguan penglihatan dapat disebabkan karena kelainan lensa. Bila pada pandangan jauh, bayangan jatuh di muka retina menyebabkan kelianan yang dinamakan miopi. Keadaan ini harus dibetulkan dengan memakai kacamata yang lensanya cekung atau kacamata negatif, sebaliknya penglihatan pada pandangan dekat yang memberikan pandangan yang jatuh di belakang retina akan menyebabkan kelainan penglihatan yang disebut hipermetropi. Untuk membetulkan kelainan ini dipergunakan kacamata dengan lensa cembung atau kaca mata positif. Pada usia lanjut, kekenyalan lensa sudah berkurang, hingga akomodasi sudah berkurang kemampuannya. Orang tersebut membutuhkan kacamata dengan lensa cembung untuk membaca. Keadaan penglihatan tersebut dinamakan presbiopi. Penglihatan yang normal disebut emetropi Irianto, 2012. III. Bahan dan Metode Kerja a. Alat dan Bahan 1. Pengecap Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cotton bud, cawan petri, sapu tangan, gelas kimia, dan tissue atau kapas. Bahan yang dibutuhkan adalah larutan garam, larutan cuka, larutan gula, larutan kina, larutan MSG, dan air putih. 2. Pembau Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol flakon dan stopwatch. Bahan yang dibutuhkan adalah minyak angin dan parfum. 3. Reseptor Panas dan Dingin Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah penggaris, jarum pentul, jangka, gelas kimia, pulpen, dan sapu tangan. Bahan yang dibutuhkan adalah air panas dan air dingin. 4. Bintik Buta Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah uang logam 100 rupiah sebanyak 5 buah, kertas A4, dan penggaris. 5. Refleks Pupil Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah penggaris, senter, dan stopwatch. b. Metode Kerja 1. Pengecap Percobaan kali ini dilakukan dengan dibersihkannya gusi dan lidah terlebih dahulu berkumur kemudian dikeringkan dengan tissue atau kapas. Cawan petri yang sudah disiapkan sebelumnya dituangkan cairan lalu cotton bud direndam dalam setiap larutan. Setelah mata praktikan ditutup, cotton bud disentuhkan pada beberapa daerah lidahnya lalu ditanyakan rasa apa yang dirasakan. Bila jawaban praktikan sesuai dengan larutan yang dicobakan, diberikan tanda + pada gambar lidah dan bila tidak sesuai diberikan tanda -. Kemudian intensitas rasa pada setiap daerah lidah yang diuji ditentukan dengan tanda – tidak terasa, + kurang terasa, ++ terasa, dan +++ sangat terasa. Percobaan ini diulangi dengan cotton bud yang lain sesuai larutannya dan diujikan pada orang lain dan dibandingkan hasilnya. Berdasarkan hasil percobaan, dibuatkan peta penyebaran reseptor rasa pada lidah. 2. Pembau Percobaan kali ini dilakukan dengan dituangkannya bahan uji pada botol flakon secukupnya. Langkah selanjutnya adalah lubang hidung sebelah kiri praktikan ditutup dan bahan ditempatkan kurang-lebih 30 cm dari hidung praktikan. Kemudian tutup botol flakon dibuka dan dikibaskan dengan tangan. Saat membaui bahan uji, mulut praktikan harus dalam keadaan tertutup. Kemudian waktu sejak mulainya proses membaui hingga bau bahan tersebut tidak terasa lagi Olfactory Fatigue Times OFT dicatat dan botol flakon ditutup lalu diulangi untuk bahan lainnya segera setelah OFT untuk bahan pertama tercapai. Percobaan diulangi sebanyak tiga kali untuk dihitung nilai rata-rata OFTnya. Setelah OFT tercapai untuk semua bahan, praktikan diminta untuk membuka lubang hidungnya. Kemudian, secara berurutan dari bahan pertama hingga kedua, dikibaskan dan ditanyakan apakah praktikan kesulitan untuk mencium bau lalu dicatat hasil pengamatannya. 3. Reseptor Panas dan Dingin a. Reseptor panas dan dingin Percobaan kali ini dilakukan dengan dibuatkannya kotak berukuran 2,8 x 2,8 cm pada tangan bagian dorsal lalu dibagi menjadi 64 kotak. Langkah selanjutnya dilakukan dengan dimasukkannya jarum ke dalam gelas kimia yang berisi air panas dan jarum lain pada air dingin. Setelah lima menit, masing-masing jarum tersebut disentuhkan sebentar ke dalam kotak bujur sangkar pada praktikan secara berurutan lalu dicatat hasilnya dengan diberikan tanda + untuk kotak yang merasakan dan tanda – untuk kotak yang tidak merasakan. b. Reseptor Sentuhan Percobaan ini dilakukan dengan ditutupnya mata praktikan dengan salah satu lengannya diletakkan di atas meja dan diletakkannya kaki jangka pada jarak 3 cm lalu disentuhkan dengan tekanan ringan kedua kaki jangka secara bersama-sama pada bagian ventral lengan bawah praktikan. Jika praktikan merasakan dua titik, jarak antara kedua kaki jangka diperkecil, dan jika praktikan merasakan satu titik, jarak antara kedua kaki jangka diperbesar. Jarak antara kedua kaki jangka diperkecil sedikit demi sedikit hingga diperolah jarak terpendek yang masih dirasakan dua titik oleh praktikan kemudian dicatat hasilnya. Setelah dilakukan, semua langkah tersebut diulangi pada lengan bawah dorsal, telapak tangan ventral dan dorsal, ujung jari tangan kanan dan tangan kiri, dahi, pipi, tengkuk, serta bibir. 4. Bintik Buta Percobaan kali ini dilakukan dengan disusunnya lima buah mata uang logam lurus ke belakang dengan jarak masing-masing 8 mm dan ditandai lokasi uang logam pada kertas. Kemudian salah satu mata praktikan ditutup dengan karton tebal sedangkan mata yang satunya ditujukan pada bagian tengah dari uang logam yang terdepan. Setelah itu, praktikan ditanya tentang jumkah uang logam yang terlihat dan mana yang tidak. Kemudian jarak antar mata uang logam tersebut diubah diperbesar atau diperkecil lalu ditandai setiap posisi uang logam pada kertas dan dibandingkan hasilnya. Setelah semua langkah dilakukan, mata yang lain diujikan kembali sama dengan langkah-langkah di atas. 5. Refleks Pupil a. Refleks pupil terhadap intensitas cahaya Percobaan kali ini dilakukan dengan diletakkannya penggaris di bawah salah satu mata praktikan pada ruangan terang untuk diukur diameter pupilnya dan dicatat. Setelah itu, praktikan diminta untuk menutup matanya. Secara mendadak, praktikan diminta untuk membuka matanya kembali lalu diukur diameter pupilnya dan dicatat waktu yang diperlukan untuk terjadinya refleks pupil. Pada keadaan gelap, praktikan diminta untuk menutup kembali matanya dengan penggaris diposisikan dibawah salah satu matanya. Langkah selanjutnya dilakukan dengan diberikannya tanda kepada praktikan untuk membuka matanya lalu diterangi matanya dengan senter secara bersamaan dan diukur diameter pupilnya serta dicatat waktu yang diperlukan untuk refleks pupil kemudian dibandingkan dengan hasil percobaan sebelumnya. b. Refleks pupil terhadap akomodasi mata Percobaan ini dilakukan dengan diukurnya diameter pupil praktikan pada keadaan normal dengan diletakkannya penggaris di bawah salah satu matanya. Langkah berikutnya yaitu paraktikan diminta untuk melihat benda-benda yang jauh letaknya dan diukur diameter pupilnya. Setelah dilakukan, praktikan diminta kembali untuk melihat benda-benda yang dekat letaknya lalu diukur diameter pupilnya. Pada jarak yang sama, langkah percobaan di atas diulangi pada praktikan yang memiliki mata minus tanpa menggunakan kacamata dan dibandingkan hasilnya. IV. Hasil dan Pembahasan a. Pengecap Percobaan ini bertujuan untuk menentukan daerah penyebaran reseptor rasa pada lidah dan untuk menentukan tingkat kepekaan berbagai daerah di lidah terhadap setiap rasa. Adapun prinsip kerja percobaan ini adalah dengan menyentuhkan cotton bud yang telah direndam pada berbagai larutan ke setiap bagian lidah untuk berikutnya ditandai dan dijadikan data pengamatan. Setelah praktikan melakukan percobaan ini, didapatkan hasil sebagai berikut Gambar a. b. c. d. e. Ket a. Larutan gula b. Larutan garam c. Larutan cuka d. Larutan MSG e. Larutan kina Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk puting pengecap untuk reseptor rasa manis banyak terdapat di bagian ujung lidah, reseptor rasa pahit banyak terdapat di bagian pangkal lidah, reseptor rasa umami banyak terdapat di bagian tengah lidah, reseptor rasa asin banyak terdapat dibagian tepi depan lidah, dan reseptor rasa asam banyak terdapat di bagian tepi belakang, sehingga dapat dikatakan sesuai dengan teori aslinya. Gambar a hingga e menunjukkan adanya perbedaan tingkat kepekaan rasa antar larutan pada berbagai daerah di lidah. Menurut Irianto 2012, perbedaan yang mendasari kualitas rasa tersebut adalah terletak pada mekanisme jalur biokimia yang terjadi untuk setiap rasa. Senyawa kimia yang memberikan rasa asin, asam, dan gurih secara langsung akan bergerak melalui kanal ion, sedangkan pada rasa pahit dan manis perlu pengikatan senyawa kimia dengan permukaan reseptor rasa terlebih dahulu sehingga kualitas kepekaannya lebih rendah dibandingkan ketiga rasa lainnya. Adapun perbedaan tingkat kesukaan rasa tertentu didasarkan atas kebutuhan tubuh terhadap ion-ion dalam setiap rasa. Menurut Ganong 1998, tubuh lebih membutuhkan banyak ATP dalam memenuhi energinya sehingga manusia lebih cenderung menyukai rasa manis, suka rasa asin disebabkan tubuh membutuhkan ion Na+ dalam penyerapan glukosa, suka rasa umami disebabkan tubuh membutuhkan banyak asam amino dalam metabolisme selnya, dan tidak suka rasa asam serta pahit dikarenakan kedua rasa tersebut cenderung erat kaitannya dengan rasa basi dan racun. Perbedaan jenis kelamin tidak begitu dibahas dalam percobaan ini dikarenakan hanya menggunakan satu probandus, perempuan saja atau laki-laki saja. Namun, menurut Fox 2008, wanita memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan pria disebabkan oleh jumlah papilla pengecap serta reseptor rasa yang dimiliki terdapat lebih banyak pada lidah wanita. b. Pembau Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepekaan seseorang terhadap rangsangan bau dan untuk mengetahui waktu adaptasi reseptor pada indera pembau. Adapun prinsip kerja percobaan ini adalah dengan dikibaskannya botol flakon yang berisi bahan uji kea rah lubang hidung dengan perlakuan dibuka salah satu atau kedua lubang hidung probandus. Setelah praktikan melakukan percobaan ini, didapatkan hasil sebagai berikut x♀ parfum satu lubang 2,5 x♀ parfum dua lubang 3 x♀ minyak angin satu lubang 2,5 x♀ minyak angin dua lubang 2,5 x♂parfum satu lubang 5,5 x♂parfum dua lubang 3 x♂minyak angin satu lubang 4,5 x♂minyak angin dua lubang 2,5 ket x rata-rata Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai OFT terbesar adalah dari probandus laki-laki. Namun, menurut Ganong 1998, OFT terbesar ORT terkecil adalah terletak pada wanita bukan laki-laki. Menurutnya, jumlah sel olfaktori reseptor penciuman pada wanita terdapat lebih banyak dibandingkan laki-laki sehingga menurunkan nilai ORT sebaliknya menaikkan nilai OFT wanita. ORT merupakan nilai yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan seseorang untuk dapat membaui suatu zat peka, sedangkan OFT merupakan nilai yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan adaptasi atau densisitas seseorang hingga kehilangan bau zat tersebut. Hal inilah yang menyebabkan wanita pada umumnya memiliki tingkat kepekaan dan daya tahan pembau yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki Ganong, 1998. Perbedaan hasil yang diperoleh dengan teori aslinya ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan pembau yang mungkin dialami oleh probandus wanita seperti hiposmia berkurangnya kepekaan menghidung akibat sakit atau pilek, bagian rongga hidung yang mengandung reseptor penciuman kurang mengalami ventilasi, dsb. Berdasarkan data di atas juga dapat dilihat adanya perbedaan OFT antara perlakuan ditutupnya satu lubang hidung dengan yang terbuka semua. Menurut Irianto 2012, dalam keadaan satu lubang tertutup, sel-sel saraf penciuman tidak dapat berfungsi secara sempurna sehingga kepekaan terhadap rangsangan bau menjadi lebih rendah. Sedangkan pada keadaan terbuka dua-duanya, sel-sel saraf olfaktori dapat berfungsi secara sempurna sehingga tingkat kepekaan seseorang pun akan menjadi lebih tinggi. Namun, dalam percobaan ini, praktikan tidak menghitung ORT setiap probandus, sehingga perbedaaan tingkat kepekaan untuk tiap perlakuan pun belum dapat disimpulkan sesuai dengan teori yang ada atau tidak. c. Reseptor Panas dan Dingin Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan jumlah reseptor panas badan Ruffini dan dingin badan Krause pada kulit dan untuk mengetahui persebaran reseptor sentuhan badan Meissner pada kulit. Adapun percobaan ini dibagi menjadi dua macam yaitu percobaan terhadap rasa panas dan dingin serta percobaan reseptor sentuhan. Prinsip kerja percobaan pertama yaitu dengan dibuatkannya kotak berukuran 2,8x2,8 cm dan dibagi menjadi 64 kotak pada tangan bagian dorsal lalu disentuhkan dengan jarum yang sudah dimasukkan ke dalam air panas atau dingin. Sedangkan pada percobaan kedua memiliki prinsip kerja dengan disentuhkannya kedua kaki jangka pada bagian-bagian tubuh tertentu dorsal dan ventral dengan perlakuan berupa pengaturan jarak antar kaki. Setelah praktikan melakukan kedua percobaan ini, didapatkan hasil sebagai berikut 1. Reseptor panas dan dingin xpanas + 43,8 xdingin + 40,43 xpanas - 20,14 xdingin - 23,57 2. Reseptor sentuhan Ket x rata-rata Berdasarkan kedua tabel di atas, untuk tabel pertama dapat dismpulkan bahwa tangan bagian dorsal memiliki reseptor panas dan juga reseptor dingin. Sedangkan pada tabel yang kedua, bagian tubuh yang memiliki sensivitas terkecil adalah telapak tangan dorsal dan yang memiliki sensivitas terbesar adalah ujung tangan kanan. Menurut Irianto 2012, penyebaran reseptor panas paling banyak terdapat pada tubuh bagian dorsal dan reseptor rasa dingin terletak pada tubuh bagian ventral. Hal ini disebabkan pada bagian dorsal terdapat lebih banyak badan Ruffini. Menurut Fox 2008, bagian tubuh yang paling sensitif terhadap sentuhan dari sepuluh bagian pada percobaan kedua di atas adalah ujung jari kanan sedangkan yang paling kurang peka adalah pada bagian dahi. Hal ini disebabkan pada ujung jari lebih banyak terdapat badan meissner dibandingkan bagian lainnya terlebih pada dahi. Berdasarkan tabel pengamatan pertama, praktikan mendapatkan data yang sesuai dengan teori namun ada penyimpangan terhadap rasa dingin. Seharusnya, reseptor rasa dingin + pada tangan dorsal harus lebih sedikit dibandingkan yang -. Begitu juga pada hasil pengamatan yang kedua. Praktikan menemukan penyimpangan bahwa telapak tangan dorsal memiliki sensivitas yang lebih kecil dibandingkan dahi. Namun, pada teori sebelumnya telah dijelaskan bahwa dahi memiliki reseptor sentuhan terkecil dibandingkan bagian lainnya. Perbedaan ini menurut Irianto 2012 dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti, probandus sedang mengalami gangguan psikis, adanya peubahan pada tekstur kulit akibat kosmetik ataupun obat oles, dan jumlah reseptor panas, dingin, serta sentuhan yang berbeda pula penyebarannya pada setiap orang. d. Bintik Buta Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta. Adapun prinsip kerja percobaan ini adalah dengan difokuskannya sebelah mata kanan kemudian kiri probandus ke bagian tengah uang logam pertama dari lima uang logam dengan perlakuan berupa pengaturan jarak antar uang logam tersebut. Setelah praktikan melakukan percobaan ini, didapatkan hasil sebagai berikut Jumlah koin yang terlihat Ket Jarak mata ke uang logam pertama 30 cm x rata-rata xjumlah koin yang terlihat oleh mata kanan 8 mm 4 xjumlah koin yang terlihat oleh mata kiri 8 mm 4 xjumlah koin yang terlihat oleh mata kanan 10 mm 4 xjumlah koin yang terlihat oleh mata kiri 10 mm 4 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta probandus adalah 300 + 8x5 = 340 mm dari mata probandus. Menurut Irianto 2012, mata kanan dan kiri memiliki jarak titik buta yang tidak jauh berbeda, sehingga pada tabel di atas dapat dilihat kesamaan jumlah uang logam yang terlihat baik pada mata kiri dan kanan. Adapun perbedaan yang ditemukan pada kelompok empat dapat disebabkan oleh kemungkinan mata probandus yang mengalami miopi atau hipermetropi. Perubahan kecembungan lensa ini pun menyebabkan berubahnya lokasi bayangan yang jatuh ke retina. e. Refleks Pupil Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui refleks pupil terhadap intensitas cahaya dan untuk mengetahui refleks pupil terhadap akomodasi mata. Adapun percobaan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu refleks pupil terhadap intensitas cahaya dan refleks pupil terhadap akomodasi mata. Prinsip kerja percobaan pertama adalah dengan diukurnya diameter pupil probandus pada saat di ruang terang dan gelap dengan perlakuan berupa pemberian cahaya senter dan dicatatkan waktu refleks pupil yang terjadi. Sedangkan prinsip kerja percobaan kedua yaitu dengan diukurnya diameter pupil probandus dengan perlakuan berupa pengaturan jarak benda yang dilihat dekat dan jauh untuk mengatur daya akomodasi yang terjadi. Setelah praktikan melakukan kedua percobaan ini, didapatkan hasil sebagai berikut 1. Refleks pupil terhadap intensitas cahaya Diameter pupil cm / detik 2. Refleks pupil terhadap akomodasi mata xjarak dekat normal 0,43 xjarak jauh normal 0,56 xjarak dekat miopi 0,42 xjarak jauh miopi 0,52 ket x rata-rata Berdasarkan kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa diameter pupil terkecil terjadi ketika probandus membuka mata dan disenter secara mendadak. Sedangkan diameter terbesar terjadi ketika probandus berada dalam ruang gelap. Selain itu, saat probandus melihat benda-benda yang dekat, maka diameter pupilnya akan mengecil dan akan membesar ketika melihat benda-benda yang jaraknya lebih jauh. Hasil pengamatan ini sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan di bagian depan. Alasan pupil mengecil ketika melihat benda dekat ataupun berada dalam kondisi yang terang adalah karena adanya pengaruh refleks pupil dan daya akomodasi mata yan berfungsi untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk agar tidak terlalu banyak dan untuk mengatur kecembungan lensa mata saat melihat sumber cahaya benda yang dekat Kimball, 1983. Pada tabel pengamatan percobaan yang kedua, terdapat perbedaan antara diameter pupil probandus bermata normal dengan yang rabun jauh miopi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa diameter pupil mata normal adalah lebih besar dibandingkan mata minus. Hal ini menurut Ganong 1998, dikarenakan mata seorang penderita miopi memiliki lensa yang terlalu mencembung sehingga cahaya yang diteruskan menjadi lebih banyak menyebabkan pupil lebih mengecil dari keadaan normalnya. V. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa a. Penyebaran reseptor rasa di berbagai daerah pada lidah menentukan tingkat kepekaan tiap daerahnya terhadap setiap rasa. b. Tingkat kepekaan ORT dan waktu adaptasi OFT seseorang terhadap rangsangan bau ditentukan beberapa factor salah satunya oleh jumlah reseptor olfaktori yang terdapat dalam indera penciumannya. c. Jumlah dan persebaran reseptor panas, dingin, dan sentuhan adalah berbeda pada setiap bagian tubuh manusia. d. Jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta mata kanan adalah relatif sama dengan mata kiri. e. Refleks dan diameter pupil seseorang dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan intensitas cahaya dan daya akomodasi matanya. VI. Daftar Pustaka Fox, 2008. Human Physiology Tenth Edition. New York McGraw-Hill. Ganong, 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta Buku Kedokteran UGC. Guyton, 2006. Text Book of Medical Physiology. Misisipi Department of Physiology and Biophysics University of Misisipi Medical. Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung Alfabeta. Kimball, 1983. Biologi Jilid 2. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Lidahsebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan ke dalam pharynx (pada waktu menelan), pembersihan mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara. Lidah tersusun atas sekelompok otot yang

Selama ini, kita tahu bahwa lidah adalah indra pengecap. Organ dalam anatomi mulut ini berperan penting untuk membantu menyadari rasa apa pun di dalam mulut. Namun, fungsi lidah sebagai bagian dari sistem pencernaan dan pernapasan tidak hanya itu saja. Meskipun anatomi lidah terlihat serupa, organ tubuh ini dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini penjelasan seputar anatomi, fungsi, hingga gangguan yang bisa terjadi pada lidah. Pejelasan seputar anatomi lidah Mengutip dari Healthline, dikatakan bahwa lidah adalah salah satu kumpulan otot yang tidak terhubung dengan tulang pada kedua ujungnya. Ini terhubung di satu ujung tulang hyoid, yaitu satu-satunya tulang yang tidak terhubung dengan tulang lainnya dalam tubuh manusia. Lidah adalah organ yang terdiri dari otot dan dilapisi oleh jaringan lembap berwarna merah muda, yaitu mukosa. Di permukaan lidah, terdapat struktur seperti rambut halus bernama papila. Papila inilah yang membuat lidah terasa sedikit kasar saat disentuh. Di atas papila, terdapat ribuan sel pengecap serupa saraf yang menghubungkan saraf lidah dengan reseptor otak. Ukuran rata-rata lidah laki-laki adalah 8,5 cm, sedangkan lidah perempuan 7,9 cm. Tercatat, ukuran lidah manusia terpanjang mencapai 10,1 cm. Baca JugaGejala Kanker Lidah Mirip Sariawan, Apa yang Membedakan?Apa Itu Ligamen? Kenali Fungsi, Cedera, dan Perbedaannya dengan TendonGusi Turun Rentan Sebabkan Peradangan, Bisakah Kembali Seperti Semula? Struktur dan anatomi lidah manusia Gambar lidah manusia Lidah adalah massa otot yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan penandanya. Perbedaan tanda dalam setiap bagian berguna untuk menghubungkan struktur. Otot-otot di dalam dan sekitar lidah berfungsi untuk mengontrol gerakannya. Berikut adalah penjelasan mengenai anatomi atau bagian-bagian lidah yang perlu Anda ketahui. 1. Ujung dan tepi lidah Bagian ini meliputi lidah bagian paling depan, dekat dengan bagian belakang gigi seri serta tepi kanan dan kiri. Dalam anatomi lidah, bagian ini bisa bergerak bebas ke area depan, belakang, kanan, serta kiri mulut. Tak hanya itu saja, ujung dan tepi adalah bagian lidah yang peka terhadap rasa dari makanan atau minuman yang masuk. 2. Pangkal lidah Pangkal lidah berada di bagian belakang dan menempel pada dasar rongga mulut. Untuk itu, Anda tidak bisa melihat struktur lidahini dari luar mulut. Pada bagian ini, ada cukup banyak sel sensorik yang memengaruhi fungsi lidah. Ini bisa membuat lidah merasakan dan menyentuh sesuatu yang masuk ke dalam mulut. 3. Dasar lidah Bagian ini disebut juga akar lidah karena lokasinya berada di sisi bawah. Maka dari itu, Anda tidak bisa melihat bagian anatomi ini dari luar. Terletak di bagian sepertiga belakang, anatomi lidah ini terletak di mulut bagian belakang yang dekat dengan tenggorokan. Berbeda dari bagian lidah lainnya, dasar lidah tidak bisa bergerak secara bebas. Bagian inilah yang menempel dengan tulang hyoid dan tulang rahang bawah. 4. Badan lidah Dari keseluruhan anatomi lidah, dua per tiga bagian lidah lainnya disebut dengan badan lidah. Bagian ini bisa digerakkan secara bebas dan bertanggung jawab atas beberapa fungsi lidah. 5. Dorsum Menjadi bagian dari anatomi lidah yang terletak di antara dasar dan badan lidah. Dorsum lidah adalah bagian yang permukaannya terlihat sedikit lebih naik dari badan lidah. Di bagian ini, terdapat garis cekungan berbentuk seperti huruf V yang disebut sulkus terminalis. 6. Papilla Papilla adalah tonjolan atau bintik kecil yang berada di bagian atas dan samping lidah Anda. Warnanya pun sama dengan lidah dalam keadaan normal sehingga tidak terlalu mencolok. Ini memberikan tekstur sedikit kasar, tetapi papilla berfungsi membantu proses makan. Alasannya, papilla mempunyai sensor perasa dan juga suhu. Ada beberapa jenis papilla dalam anatomi lidah Anda, di antaranya adalah Papilla sirkumvalata, berukuran lebih besar dan lebih datar. Ini berada di dua per tiga belakang lidah. Papilla filiformis, sejajar dengan sulkus teminalis yang sensitif terhadap sentuhan. Papila foliata, berada di kanan dan kiri lidah yang berfungsi dalam proses pengecapan. Papilla fungiformis, seperti jamur atau bercak merah di lidah yang paling banyak di ujung dan samping lidah. 7. Otot-otot lidah Secara garis besar, otot lidah dibagi menjadi dua anatomi, yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik adalah otot yang membentuk lidah. Lalu, ada pula otot ekstrinsik yang mengaitkan lidah ke struktur sekitarnya dan berperan dalam menentukan posisi lidah. Berikut adalah bagian atau jenis dari otot intrinsik yang membentuk lidah, yaitu Longitudinal superior, yang membuat lidah bisa menekuk dan melipat. Longitudinal inferior, menekuk otot bawah sehingga memendekkan atau memanjangkan lidah. Transversal, berperan saat menjulurkan lidah dan membuatnya lebih panjang. Vertikal, berperan saat lidah melebar di dalam mulut, sehingga mendorong belakang gigi. Sedangkan bagian atau jenis dari otot ekstrinsik, di antaranya adalah Genioglosus, memungkinkan lidah bergerak ke dalam, keluar, atau bergantian dalam waktu cepat. Hyoglossus, otot tipis yang berfungsi menarik lidah kembali ke dalam rongga mulut. Styloglossus, menarik lidah ke belakang sehingga melancarkan proses menelan. Palatoglossus, otot yang berfungsi mengangkat lidah ke bagian belakang. Seperti yang sudah Anda ketahui, lidah mempunyai peranan besar dalam proses pencernaan manusia karena berfungsi dalam menelan, mengunyah, dan juga perasa. Namun, ada pula fungsi dari bagian anatomi lidah lainnya yang bermanfaat dalam kehidupan Anda, seperti 1. Mengecap rasa Permukaan lidah terdiri dari begitu banyak sel pengecap dan ujung saraf yang memungkinkan kita mengenali berbagai rasa, seperti Manis, Asin, Asam, Pahit, Gurih umami. Kemampuan mengecap rasa ini juga bisa dibilang melindungi tubuh dari bahaya. Sebagai contoh, mengenali makanan yang sudah basi atau beracun, karena rasanya berbeda dari biasanya. 2. Untuk makan dan minum Lidah adalah organ yang lentur dan bisa digerakkan ke berbagai arah. Hal ini membuatnya berguna saat kita sedang makan dan minum. Sebagai contoh, membantu mengisap, mengubah makanan padat menjadi lembut agar lebih mudah ditelan, dan memulai proses menelan sebelum masuk ke kerongkongan. Dalam hal ini berkaitan dengan fungsi lidah sebagai proses pencernaan kimiawi dan mekanik dalam mengubak ukuran nutrisi serta molekul makanan. 3. Membantu proses mengisap Pada bayi, lidah berperan sangat penting dalam proses menyusu. Organ ini bekerja layaknya mesin pompa yang menekan puting untuk mengeluarkan susu. Tekanan yang dihasilkan lidah ini yang akan merangsang air susu untuk keluar dari payudara. 4. Membantu proses mengunyah Saat kita mengunyah makanan, lidah bersama dengan pipi bagian dalam akan bekerja sama menggerakkan makanan ke permukaan gigi. Lalu, anatomi lidah akan berfungsi menekan makanan yang sudah dikunyah ke langit-langit mulut, sehingga siap untuk proses menelan. Pergerakan lidah di dalam rongga mulut saat mengunyah juga merangsang keluarnya air liur, sehingga makanan lebih mudah ditelan. 5. Bagian dari sistem pertahanan tubuh Ujung lidah merupakan bagian yang paling sensitif terhadap sentuhan. Sensitivitas inilah yang membuat lidah bisa melindungi tubuh dari berbagai gangguan. Contohnya, saat ada kerikil kecil atau duri ikan yang tidak sengaja masuk ke rongga mulut, Anda bisa merasa terganggu. Ini karena fungsi bagian lidah yang sangat sensitif terhadap sentuhan. 6. Membantu berbicara Untuk bisa mengasilkan suara, lidah, bibir, dan gigi perlu bekerja sama dengan baik. Dalam proses bicara, lidah adalah salah satu organ terpenting. Bahkan, organ ini bisa membantu menghasilkan lebih dari 90 kata per menit dengan lebih dari 20 gerakan berbeda. Lidah juga merupakan organ utama dalam pengucapan huruf T, D, L, dan R. Baca JugaSederet Obat Sakit Gigi Alami yang Membantu Redakan NyeriApa Manfaat Sodium Fluoride untuk Gigi?Gigi Rapuh dan Mudah Patah? Bisa Jadi Tanda-Tanda Dentinogenesis Imperfecta Gangguan pada anatomi lidah Ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi fungsi lidah, seperti kemampuan menelan atau berbicara secara normal. Anda juga bisa berhati-hati jika terjadi perubahan warna pada lidah. Berikut adalah kondisi, gangguan, atau penyakit lidah yang bisa memengaruhi anatomi atau struktur lidah Anda, seperti Kandidiasis, infeksi jamur atau sariawan sehingga mengakibatkan plak putih pada mukosa. Sindrom lidah berbulu, lidah terlihat putih atau hitam karena pertumbuhan papilla yang berlebih. Macroglossia, lidah membesar yang memengaruhi kemampuan menelan dan bernapas. Tongue tied, lidah terikat yang bisa mengganggu gerakan seperti menelan dan bicara. Kelumpuhan otot genioglosus, lidah menjadi jatuh ke belakang dan menghalangi napas. Sindrom lidah terbakar, tergolong tidak berbahaya yang penyebabnya masalah saraf ringan. Leukoplakia oral, becak putih di lidah dan tidak bisa hilang yang bisa berkembang menjadi kanker mulut. Apabila terjadi gangguan fungsi pada anatomi lidah, Anda perlu mendapatkan evaluasi dari dokter spesialis THT. Perawatan pun dilakukan sesuai dengan diagnosis serta tingkat keparahan. Jika Anda ingin bertanya seputar anatomi hingga fungsi lidah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Reproduksivirus dilakukan bersamaan dengan reproduksi sel inang dimana sel inang akan mewariskan asam nukleat materi genetik virus pada proses reproduksi sel inang. 1 tahap pada daur litik adalah adsorpsi penetrasi sintesis perakitan dan lisis. Reproduksi virus dengan daur litik akan dijelaskan dalam beberapa fase sebagai berikut.

Pancaindra Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa sensory impression dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara. Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Definisi Lidah Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Sedangkan telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Indra Pengecap Atau Lidah Pengertian Indra Pengecap Indera pengecap adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi yang kita sebut pengecap berhubungan dengan bau dan rasa makanan di dalam mulut. Pengertian Lidah Lidah adalah suatu organ muskular yang berhubungan dengan pengunyahan, pengecapan dan pengucapan yang terletak pada sebagian di rongga mulut dan faring. Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap pada lidah yang disebut kuncup pengecap. Reseptor pengecap sangat peka terhadap zat kimia berupa larutan. Puting pengecap terdapat di kuncup pengecap papila. Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Lidah manusia di lengkapi dengan tunas-tunas pengecap yang bisa mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman. Reseptor pengecap kuncup pengecap yang ditemukan terutama di tepi permukaan atas lidah dan pada palatum molle. Kuncup pengecap terdiri atas kumpulan sel yang berlubang kecil dan menonjol ke permukaan lidah a papilla Baca Juga Pengertian, 6 Jenis Indera Manusia Dan Fungsinya Panca Indera Struktur Kuncup Pengecap Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah, tetapi juga terdapat pada palatum lunak dan epiglottis. Kuncup pengecap terdapat dalam tonjolan mukosa lidah yang disebut papila. Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori pengecap sentral serta dibasahi dengan saliva. Fungsi kuncup pengecap Substansi saliva yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap. Hal tersebut akan menstimulasi dendrit sensorik yang berpilin di sekitar sel-sel sensorik dan mengakibatkan impuls saraf yang kemudian di transmisi di sepanjang sraf fasial dan saraf glosofaringeal melalui jalur pengecap menuju insula korteks serebelar. Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk mengidentifikasi aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia bisa merasakan perbedaan aroma makanan dan minuman yang akan di kosumsi Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri atas dua kelompok otot Otot intrinsikà Lidah melakukan gerak halus Otot ekstrinsikà Mengaitkan lidah pada bagian bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan Lidah mengaduk makanan, menekannya pada langit langit dan gigi ,dan akhirnya mendorong masuk faring. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung kebelakang, tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae,sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Baca Juga 8 Organ Sistem Pencernaan Serta Fungsinya Terlengkap Mendorong makanan Mengaduk makanan Menbolak-balik makanan Merasakan keras dan lembutnya makanan Melumatkan makanan Fungsi papil/kuncup pengecap kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap, kemudian menstimulasi dendrite sensorik- impuls saraf- saraf fasial CN VII dan saraf glosofarinyeal CN IX melalui jalur pengecap – insula korteks serebelar. Anatomi fisiologi lidah Dasar lidah, yaitu sepertiga posterior, bagian faringeal dari lidah, dasar lidah mendekati dasar mulut. Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat di rongga mulut. Apeks lidah, yaitu bagian ujung dari lidah. Papilla lingual, permukaan tertentu dari lidah yang mempunyai struktur agak naik dari mukosa khusus. Terdiri dari Papilla filiformis, papila yang tipis, seprti benang, dan keputih-putihan, yang membuat permukaan dorsal memiliki tekstur beledu/beludru. Papilla Fungiformis, papilla yang berwarna kemerahan, lebih kecil dan berbentuk seperti bintil-bintil jamur pada permukaan dorsal. Sulcus terminalis, adalah struktur yang terletak lebih posterior dari permukaan dorsal dan lebih sulit untuk dilihat secra klinis groove-nya yang berbentuk seperti huruf V terbalik. Foramen Caecum, terletak di ujung belakang sulcus terminalis yang menghadap ke kerongkongan. Ukurannya kecil dan seperti pit. Papilla Circumvallte, yaitu papilla yang memiliki bentuk seperti jamur yang besar, berada di sepanjang sisi anterior sulcus terminalis, jumlahnya sekitar 10-14. Di belakang sulcus terminalais dan foramen caecum pada permukaan dorsal terdapat struktur jaringan yang irregular yaitu lingual tonsil. Papilla Foliata, yaitu papilla yang terletak di permukaan lateral lidah. Taste Bud Kuncup perasa, yaitu struktur yang berhubungan dengan papila lingual yang merupakan organ khusus untuk merasa/mengecap rasa. Sulcus media, yaitu lekukan garis tengah pada bagian permukaan dorsal lidah. Ada lebih dari tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor tunas pengecap terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah papila. Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan asin. Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian sisi depan lidah Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah Pahit yang ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan, seperti kina, zat ini banyak yang bersifat racun. Asin, ditimbulkan oleh kation Na, K, Ca. Manis ditimbulkan oleh gugus OH. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu. Asam yang ditimbulkan oleh ion H Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut Papila berbentuk benang papila filiformis merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan ujung untuk pengecapan adalah adalah putting putting pengecap yang sangat banyak terdapatdalam dinding papilla sirkumvalata dan fungiformis. Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya .Selaput lender langit langit dan faring juga bermuatan putting putting pengecap. Papila yang dilingkari saluran papila sirkum valata Ada 8 hingga 12 buah jenis ini yang terletak pada bagian dasar sirkumvalata adalah jenis papilla yang terbesar , danmasing masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papila ini tersusun berjajar membentuk huruf V pada bagian belakang lidah. Papila berbentuk jamur Papila fungiformis Menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur. Baca Juga 16 Bagian Mata Manusia dan Fungsinya Persarafan Lidah Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Saraf sensoris, untuk mempersarafi Dua pertiga anterior oleh nervus lingualis. Sepertiga posterior oleh nervus lingualis, glosofaring dan vagus. Saraf pengecap, untuk mempersarafi Dua pertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis. Satu pertiga posterior oleh nervus glosofaring. Saraf motorik Mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus, hioglosus dan genioglosus. Lidah memiliki pelayanan persyarafan yang majemuk. Otot otot lidah mendapat persyarafan dari urat syaraf hipoglosus saraf otak ke XII . Daya perasaaanya dibagi menjadi Perasaan Umum Yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran , bentuk ,susunan, kepadatan , suhu dan sebagainya. Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagan anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial ke-V Rasa pengecap khusus Manis, pahit, asam dan asin impuls indera pengecap bergerak dalam korda timpani bersama saraf lingual, lantas bersatu dengan saraf cranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis saraf cranial ke –IX, saraf glosofaringeal, membawa baik impuls perasaan umum maupun perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah. Baca Juga Fungsi Dan Bagian Pada Sistem Saraf Pusat Manusia Vaskularisasi Lidah Arteri Lingualis Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis Arteri sublingualis berjalan diantara otot genioglosus dan glandula sublingual. Arteri lingualis profunda terletak di bagian lateral permukaan bawah lidah. Vena vena pada lidah Vena lingualis profunda terletak pada membrane mukosa bagian lateral bawah lidah . Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot hioglosus , lalu berjalan menuju vena jugularis. Pembuluh Limfe Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju posterior menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna Pembuluh marginal Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah. Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris, bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo Pembuluh sentral Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan berakhir pada nodus Mekanisme Pengecapan Mekanisme kerja lidah adalah Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering xerostomia juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap. Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung2 syaraf-syaraf pengecap yg terdapat di papilla rangsang diteruskan ke otak otak memproses dan kita merasakan berbagai rasa pada makanan . Tetapi tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Kelainan pada indera pengecap Kanker Lidah Kanker lidah adalah kanker yang terjadi pada lidah. Kanker lidah adalah jenis umum dan serius dari kanker kepala dan leher. Kondisi ini biasanya muncul sebagai sel skuamosa tempat, benjolan putih atau ulkus pada lapisan luar lidah. Studi penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat nikotin dan ketergantungan alkohol memiliki insiden yang lebih tinggi kanker lidah. Lebih dari orang Amerika didiagnosa setiap tahun dengan kanker lidah. Ketika kanker terbentuk di depan dua-pertiga dari lidah, itu diklasifikasikan sebagai jenis kanker rongga mulut disebut kanker lidah mulut. Kanker yang berkembang di sepertiga sisanya lidah disebut kanker dasar lidah dan dianggap sebagai bentuk tenggorokan orofaringeal kanker. Penyebab kanker lidah Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat memicu kanker lidah. Selain asap rokok, kebiasaan minum alkohol dapat memicu munculnya kanker lidah, selain itu pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik dapat menjadi penyebab kanker lidah. Gejala dan tanda kanker lidah Gejala dan tanda yang dapat muncul pada kanker lidah adalah biasanya terdapat luka ulkus seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas. Pengobatan kanker lidah Pengobatan kanker lidah berdasarkan stadium kanker, umumnya dilakukan dengan operasi, radioterapi atau kemoterapi. Kanker pada dasar lidah biasanya dirawat dengan kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi kemoradiasi, kadang-kadang diikuti dengan pembedahan. Sariawan Seriawan disebut pula sariawan atau stomatitis aphtosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi. Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria. Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit. Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut. Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik ataupun penggunaan gigi palsu baru, dsb Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf. Struktur Lidah Ada beberapa struktur lidah yang memiliki kinerja yang sangat penting diantaranya yaitu Bagian Lidah Yang Menerima Rangsangan Bagian lidah yang dapat menerima rangsangan kimia berada di ujung permukaan luar lidah yang dinamakan sebagai ujung pengecap. Setiap ujung pengecap memiliki sensitivitas yang berbeda terkait sejumlah rasa terutama rasa umum yang sering kita rasakan meliputi seperti Rasa manis Pahit Asin Dan Asam Rasa manis dirasakan oleh bagian pangkal lidah. Rasa asam oleh bagian tepi depan kiri dan kanan serta rasa asin di bagian tepi belakang kiri dan kanan. Adapun rasa yang lainnya seperti rasa kopi, cokelat dan sebagainya merupakan kombinasi antara empat rasa umum di atas dengan bau dari makanan atau minuman yang kita makan sehingga timbul sesuatu yang dinamakan cita rasa. Oleh karena itulah, bila kita sedang terkena influenza maka akan mengurangi cita rasa sebuah masakan. Nah berikut ini beberapa zat yang menimbulkan beberapa rasa yakni alkaloid tumbuhan yang dapat menimbulkan rasa pahit, kation Na, K, Ca yang bisa menimbulkan rasa asin, gugus OH yang dapat menimbulkan rasa manis dan ion H yang dapat ,menimbulkan rasa amam. Untuk jumlah pengecap pada manusia dapat mencapai buah yang dimana letaknya tersembunyi secara rapi diantara tonjolan-tonjolan lidah yang dinamakan sebagai papila. Papila terdiri dari beberapa lapisan yaitu Papila filiformis pada seluruh lapisan lidah yang berfungsi menerima rangsangan rasa sentuh dan pengecapan. Papila sirkumvalata berada di dasar lidah dengan bentuk sepertu huruf V, yang pada lidah manusia jumlah sirkumvalata dapat mencapai 8 hingga 12 buah. Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti jamur. Papila foliata terletak pada bagian pinggir lidah. Di setiap papila terdapat banyak ujung pengecap dimana disetiap ujung pengecap ini masing-masing terdapat tiga jenis sel yakni Sel penyokong/pendukung sustentacular yang berfungsi menopang. Sel pengecap yang berupa tonjolan seperti rambut yang keluar dari lubang pengecap/reseptor. Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong sustentacular dan sel pengecap. Cara Lidah Menanggapi Rangsangan Lidah dapat menerima rangsangan kimia yang terlarut dalam minuman yang kita minum. Pada kasus makanan, ada sebuah proses pengunyahan dimana sebauah makanan akan dihaluskan dan dicampur dengan ludah. Nah, pada proses ini maka bahan kimia molekul rasa yang ada di dalam makanan akan terlarut bercampur dengan ludah air liur yang kemudian masuk ke dalam lubang pengecap. Di dalam lubang pengecap, bahan kimia akan dideteksi oleh rambut pengecap sehingga dapat menimbulkan perbedaan potensial di sensor sel sel gustatory sehingga menghasilkan impuls saraf yang kemudian teruskan ke dalam sistem saraf pusat. Adapun bagian otak yang menerima rangsangan ini yakni saraf kranila VII fasial dan saraf kranial IX glosofaringeal. Kelainan pada Lidah Lidah Berfisur Lidah Berplika,Scrotal Tongue Lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang terdiri atas satu fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multiple pada permukaan dorsal dari 2/3 bagian anterior lidah. Penyebabnya tidak diketahui tapi lidah berfisur barangkali suatu proses perkembangan dan bertambah banyak dengan bertambahnya usia. Umumnya terjadi pada sindrom down. Fisura ini dapat terkena radang sekunder dan menyebabkanhalitosis sebagai akibat dari penumpukan makanan. Maka dari itu pada individu yang memiliki lidah berfisur dianjurkan untuk menyikat lidah agar fisur tetap bersih. Ini merupakan keadaan yang jinak. Ankiloglosia Frenulum lingualis normalnya melekat pada ventral lidah dan tuberkel venial dari mandibula. Tetapi jika frenulum melekat pada dasar mulut dan gusi lingual atau ujung ventral dari lidah maka keadaan ini dinamakan ankiloglosia tongue tie. Varikositas lidah Varikositas lidah atau pelebaran vena adalah temuan umum pada orang tua. Penyebabnya adalah penyumbatan vena oleh benda asing internal seperti plak atau hilangnya elastisitas dinding vaskuler akibat penuaan. Keadaan ini paling umum timbul superfisial pada permukaan ventral dari 2/3 anterior lidah dan dapat meluas ke tepi lateralnya. Varikositas tampak sebagai pertumbuhan noduler, berfluktuasi, merah-biru sampai ungu. Makroglosia Makroglosia merupakan pembesaran lidah yang dapat merupakan kelainan perkembangan yang disebabkan oleh hipertrofi otot lidah idiopatik, hemihipertrofi otot-otot, tomor jinak, hamartoma atau kista. Lidah yang besar dapat mendorong gigi dan tapakan gigi akan terbentuk pada tepi lateral lidah seperti kerang. Keadaan ini dapat terlihat pada penderita sindrom down dan pada kretinisme kongenital akibat kekurangan hormon kelenjar tiroid pada ibu. Mikroglosia Mikroglosia adalah lidah yang kecil dari ukuran normalnya. Kejadian ini sangat jarang ditemukan. Biasanya terdapat pada sindrom Pierre Robin yang merupakan kelainan herediter. Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah mengecil. Penyebabnya dapat berupa cacat pada sara hipoglosus yang mempersarafi otot lidah. Tanpa rangsangan otot lidah menjadi atrofi dan tubuh lidah menjadi mengecil. Pada kasus ini selain cacat pada lidah juga menumbulkan kerusakan di tempat lain. Sumbing Lidah cleft tongue Sumbing lidah terjadi akibat terganggunya perpaduan bagian kanan dan kiri lidah. Tiroid Lingual Tiroid lingual tampak sebagai suatu penonjolan pada pangkal lidah sekitar foramen caecum yang mengandung jaringan tiroid. Patogenesis Kelenjar tiroid dibentuk pada pangkal lidah foramen caecum. Pada minggu ke-5 intrauterin akan turun ke bawah di depan trakea dan berhenti di depan os. Hyoideum dan os tiroid. Jika sebagian tidak turun maka terjadi tiroid lingual. Kista Tiroglosus Kista ini selalu terletak pada garis tengah leher depan. Secara mikroskopis kista ini mengandung sisa jaringan tiroid yang terdiri atas folikel kelenjar tiroid yang mengandung koloid. Kista ini perlu dibedakan dengan kista lain yang ditemukan juga pada leher, misalnya kista brankiogenik yang letaknya tidak pada garis tengah tetapi lebih ke samping. Median Romboid Glositis Median romboid glositis merupakan kelainan kongenital akibat kelainan perkembangan embrional. Kedua tuberkulum lateral lidah tidak bertemu ditengah lidah dan tidak menutup bagian tengah yang disebut tuberkulum impar. Bagian tengah tampak sebagai suatu daerah berbentuk belah ketupat berwarna kemerahan seperti terkena radang dengan permukaan licin karena tidak berpapil. Kelainan ini termasuk cacat kongenital. Lidah Geografik Glositis migratori jinak dan eritema migrans Lidah geografik ini biasanya terjadi pada anak-anak. Tampak daerah kemerahan pada dorsum lidah akibat deskuamasi papila filiformis dikelilingi daerah sidikit menonjol dan berbatas tegas dengan tepi tidak beratur dan berwarna putih kekuningan. Papila fungiformis tetap ada. Lesi umumnya tidak terasa sakit, tapi dapat terasa sakit saat makan makanan asin dan pedas. Jarang sekali disertai stomatitis areata migrans pada sisi lain mukosa mulut yang umumnya pada mukosa labial atau bukal. Hairy tongue Lingua vilosa, lidah Berselaput Hairy tongue adalah pemanjangan secara abnormal dari papila-papila filiformis yang membuat dorsum lidah tampak seperti berambut. Penyebabnya adalah hipertrofi dari papila filiformis, hal ini berhubungan dengan deposisi keratin yang meningkat maupun keterlambatan lepasnya lapisan tanduk. Pasien yang tidak membersihkan lidahnya adalah yang paling umum mengalaminya. Demikianlah pembahasan mengenai Fungsi Lidah – Putih, Penyakit, Bagian, Mekanisme Dan Kelenjarnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Minumanyang dibuat dari fermentasi buah anggur ini identik dengan minuman berkelas dengan jenis yang Siapa yang tak pernah mendengar minuman wine? Jumat, 11 Maret 2022

Kulit adalah organ terbesar dari tubuh kita. Bersama dengan rambut, kuku, kelenjar tubuh dan saraf, struktur kulit manusia membentuk sistem integumen, yakni sebuah sistem yang membungkus dan melindungi bagian dalam tubuh. Meski sudah mengetahui pengertian kulit, tetapi sudah tahukah Anda mengenai struktur anatomi kulit tubuh diri sendiri? Mari pahami selengkapnya dalam artikel berikut ini. Mengenal struktur kulit manusia dan fungsi-fungsinya Sumber gambar WebMD Pada dasarnya, struktur kulit manusia terdiri dari tiga lapisan utama yang saling melengkapi, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis subkutan. Apa saja fungsi anatomi kulit tubuh manusia? 1. Epidermis Salah satu lapisan anatomi kulit adalah epidermis. Epidermis adalah struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia menghasilkan sekitar 500 juta sel kulit mati tiap harinya yang menyebabkan lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah fungsi epidermis bekerja. Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati. Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet UV. Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis memproduksi keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga panas yang menjadi penyebab kulit kering. Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit, yaitu Stratum korneum, lapisan kulit epidermis paling atas yang memproduksi keratin. Stratum lucidum, lapisan kulit yang berfungsi memproduksi keratin lebih banyak. Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit menghasilkan lemak dan molekul lainnya. Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan berikatan dengan sambungan interseluler yang disebut desmosom. Stratum germinativum stratum basal, tempat produksi keratinosit yang utama. Meski anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit, ada beberapa lapisan sel nonkeratinosit yang juga berada di lapisan kulit epidermis, yaitu Sel melanosit. Sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Semakin banyak melanin yang diproduksi maka warna kulit manusia akan semakin gelap. Sel Langerhans. Sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit. Sel merkel. Sel yang berfungsi sebagai salah satu reseptor kulit. Pada lapisan epidermis paling bawah terdapat lapisan kulit tipis bernama membran dasar yang memisahkan antara area kulit ini dengan lapisan dermis. Area kulit yang dimaksud adalah dermo-epidermal. 2. Dermis Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Dermis merupakan lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak kelenjar sebasea, folikel rambut, hingga saluran limfe. Lapisan kulit dermis sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut kolagen. Fungsi kolagen adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang. Berbagai fungsi kulit dermis adalah sebagai berikut Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung saraf dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain. Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk menurunkan suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap dan lembut. Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi dan oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu mengatur suhu tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan panas. Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi. 3. Hipodermis atau lapisan subkutan Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan subkutan atau subkutis. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam. Pada lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan. Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. Selain mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis juga terdapat banyak pembuluh darah. Selain tiga lapisan kulit utama di atas, struktur anatomi kulit juga meliputi bagian-bagian kulit lainnya, seperti 4. Folikel rambut dan batang rambut Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat rambut tumbuh. Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit epidermis dan dermis. Fungsi folikel rambut adalah untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Rambut membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera. Folikel rambut terhubung dengan otot arrector pili otot rambut, yakni otot kecil yang saat berkontraksi dapat menyebabkan rambut menjadi tegak dan merasakan sensasi “merinding”. Sementara, batang rambut adalah struktur kulit yang letaknya berada di atas permukaan kulit. 5. Kelenjar minyak kelenjar sebasea Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah suatu kelenjar kecil pada kulit yang bentuknya menyerupai karung. Fungsi kelenjar minyak adalah melepaskan sebum minyak ke folikel rambut serta melapisi dan melindungi batang rambut agar tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak pada lapisan kulit dermis. 6. Kelenjar keringat Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada lapisan epidermis. Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan keringat yang dikeluarkan oleh lapisan subkulit kecil stratum korneum ke permukaan kulit. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni Kelenjar ekrin, yakni kelenjar keringat utama pada kulit manusia. Kelenjar ekrin menghasilkan cairan encer dan tidak berbau, sebagian besar terdiri dari air dan natrium klorida. Kelenjar keringat ini bisa ditemukan di dahi, serta telapak tangan dan kaki. Kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar. Umumnya dapat ditemukan pada area tubuh yang terdapat folikel rambut, seperti area ketiak dan kemaluan. Kelenjar keringat ini mampu menghasilkan cairan yang berbau. 7. Pembuluh darah dan ujung saraf Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel pembentuk kulit sekaligus mengangkut limbah dan karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf berfungsi mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar. Berbagai fungsi kulit manusia Fungsi kulit adalah sebagai pelindung tubuh manusia Kulit memainkan peran penting sebagai garda terdepan pelindung tubuh manusia. Berdasarkan struktur kulit yang sudah disebutkan di atas, berikut adalah fungsi kulit manusia secara umum 1. Melindungi tubuh Salah satu fungsi kulit manusia yang paling utama adalah sebagai pelindung tubuh dari patogen penyebab penyakit. Hal ini tak terlepas dari fungsi sel-sel Langerhans yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. 2. Sebagai indera perasa Fungsi kulit manusia yang tak kalah penting adalah sebagai indera perasa. Ini karena kulit memiliki ujung-ujung saraf yang mampu mendeteksi sentuhan, suhu, tekanan, getaran, dan cedera. 3. Sebagai tempat penyimpanan lemak dan cairan Fungsi kulit manusia berikutnya adalah sebagai tempat penyimpanan lemak dan cairan. Fungsi lemak ini yang dapat melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. 4. Mengatur suhu tubuh Fungsi kulit manusia mampu menjaga suhu tubuh tetap normal. Ini artinya, jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan panas sehingga suhu tubuh tetap normal. 5. Fungsi kulit manusia lainnya Fungsi kulit manusia lainnya adalah menahan air untuk mencegah nutrisi-nutrisi terbuang dari kulit. Selain itu, kulit tubuh manusia juga berfungsi mengendalikan keluarnya cairan tubuh dengan cara mencegah penguapan air. Kulit juga menjadi tempat dibentuknya vitamin D yang berguna bagi tubuh. Penyakit yang berhubungan dengan struktur anatomi kulit Meski fungsi jaringan kulit sebagai pelindung tubuh, struktur kulit bisa terganggu sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum terjadi, antara lain 1. Eksim atau dermatitis Dermatitis membuat kulit jadi bersisik Eksim atau dermatitis adalah salah satu penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan, gatal-gatal, kulit kering, dan kulit kemerahan. Peradangan yang parah bisa membuat kulit bersisik, pecah-pecah, dan melepuh yang mengeluarkan cairan. Biasanya dermatitis dipicu oleh adanya kontak dengan zat kimia, kotoran, debu, dan lain-lain. 2. Psoriasis Psoriasis adalah kondisi peradangan kulit yang memiliki gejala ruam merah, kulit mudah terkelupas, bersisik, tebal, dan kering. Gejala psoriasis umumnya mulai muncul saat dewasa dan merupakan penyakit kambuhan. Psoriasis juga dapat menyebabkan gatal dan nyeri, serta kerap muncul di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah. Penyebab utamanya adalah gangguan sistem kekebalan tubuh. 3. Jerawat Jerawat dapat muncul di wajah dan bagian tubuh lainnya Jerawat adalah masalah kulit yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih sebum hingga pori-pori tersumbat akibat penumpukan sel-sel kulit mati dan kotoran. Awalnya, sumbatan pori-pori tersebut akan menjadi komedo. Namun, ketika terjadi peradangan pada pori-pori yang tersumbat maka timbullah jerawat. 4. Ketombe Ketombe adalah suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya sisik pada permukaan kulit kepala. Ketombe dapat disebabkan oleh dermatitis seboroik, psoriasis, atau eksim, serta kebiasaan merawat rambut yang kurang tepat. Kondisi ini biasanya disertai rasa gatal. Ketombe termasuk kondisi yang umum terjadi dan tidak menular ataupun berdampak serius pada kesehatan. 5. Bisul Bisul biasanya berisi cairan nanah Abses kulit atau dikenal pula dengan bisul adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan infeksi pada area kulit tertentu sehingga menimbulkan benjolan berisi nanah. Terkadang abses atau bisul tidak cukup diatasi dengan pemberian antibiotik saja, tetapi harus dibuka dengan cara melakukan sayatan untuk dikeluarkan nanahnya dan dikeringkan oleh dokter. 6. Kutil Kutil dapat tumbuh di kulit yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus HPV. Akibatnya, sel-sel kulit jadi tumbuh lebih cepat menjadi benjolan kulit, benjolan terasa kasar, dan seringkali gatal. Penyakit kulit ini bisa hilang sendiri walau butuh waktu cukup lama. Kutil dapat dihilangkan dengan obat-obatan. 7. Biduran Biduran menyebabkan rasa gatal Biduran adalah kondisi gatal-gatal dan bentol-bentol besar kemerahan pada kulit yang muncul secara mendadak. Biduran biasanya muncul sebagai reaksi alergi. 8. Selulitis Selulitis adalah kondisi peradangan pada struktur kulit dermis dan lapisan kulit subkutan. Selulitis dapat disebabkan oleh infeksi sehingga menyebabkan rasa gatal disertai nyeri, kulit memerah dan terasa hangat. 9. Herpes Herpes adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus HSV-1 atau HSV-2. Akibatnya, muncul lentingan periodik atau iritasi kulit di sekitar bibir atau area kemaluan. 10. Karsinoma sel basal Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling banyak terjadi. Jenis kanker ini awalnya muncul sebagai benjolan mirip tahi lalat di bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari. Karsinoma sel basal tidak ganas dan berkembang sangat lambat. Jika cepat terdeteksi, karsinoma sel basal bisa disembuhkan. 11. Melanoma Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Melanoma merupakan jenis kanker yang umum disebabkan oleh kerusakan struktur kulit manusia akibat terpapar sinar matahari. Kecuali melanoma dan bentuk kanker kulit lainnya karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa, penyakit yang menyerang struktur kulit biasanya tidak akan mengancam nyawa. Namun, kondisi tersebut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga Anda perlu memeriksakan masalah kulit dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan penanganan yang tepat. Baca JugaIngin Wajah Senantiasa Awet Muda? Pitera Adalah Jawabannya17 Manfaat Tea Tree Oil untuk Kesehatan KulitCara Membuat Masker Beras di Rumah Plus Manfaatnya untuk Wajah Demikian anatomi kulit beserta fungsinya dan penyakit kulit yang paling sering dialami. Dengan mengetahui struktur anatomi kulit dan fungsinya, Anda jadi lebih perhatian dalam memilih produk perawatan kulit yang benar. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar struktur kulit dan fungsinya serta produk perawatan kulit yang tepat, tanyakan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Gambarkanskema sensasi rasa pada lidah, lengkap dengan keteranganya - 15811573 Wina7749 Wina7749 12.05.2018 Biologi Sekolah Menengah Pertama terjawab Gambarkan skema sensasi rasa pada lidah, lengkap dengan keteranganya 1 Lihat jawaban Iklan Iklan elfriidaadella29 elfriidaadella29 Ujung lidah : rasa manis pangkal lidah : rasa pahit Memangrasanya aneh, dan rasanya kalau memang tidak cinta ya sebaiknya lepas. Kalau sudah sama-sama tidak cinta, ya dikomunikasikan. Dan cari solusi, entah berpisah atau lainnya. Setidaknya pasangan tahu, dan ada penyelesaiannya. Ada pergerakan, kalian tahu harus melakukan apa. Jangan hanya didiamkan saja. Karena itu hanya akan saling menyakiti. Jawablahpertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! 1. Konversikan besaran berikut ini: a. 1 m = mm b. 200 m2 = dm2 2. Ubahlah suhu berikut ini : a. 2120F = C b. - 400F = C 3. Massa Adi di bumi 50 kg, jika gravitasi di bumi saat itu 9,8 m/s2 dan gravitasi di bulan 1/6 kali gravitasi bumi. Tentukan: a. massa Adi di bulan! b. berat Adi di .
  • 3110caai4o.pages.dev/587
  • 3110caai4o.pages.dev/480
  • 3110caai4o.pages.dev/802
  • 3110caai4o.pages.dev/654
  • 3110caai4o.pages.dev/482
  • 3110caai4o.pages.dev/560
  • 3110caai4o.pages.dev/103
  • 3110caai4o.pages.dev/752
  • 3110caai4o.pages.dev/250
  • 3110caai4o.pages.dev/565
  • 3110caai4o.pages.dev/977
  • 3110caai4o.pages.dev/289
  • 3110caai4o.pages.dev/253
  • 3110caai4o.pages.dev/293
  • 3110caai4o.pages.dev/203
  • gambarkan skema sensasi rasa pada lidah lengkap dengan keterangannya